Belum lama ini, nama Basmah binti Saud menyita perhatian publik. Hal ini, lantaran Basmah yang merupakan salah satu putri Saudi telah bebas dari penjara, usai dipenjara selama tiga tahun tanpa dakwaan.
Wanita 57 tahun itu dibebaskan pada hari Sabtu (8/1/2022). Basmah ditangkap pada 2019 bersama putrinya Souhoud Al Sharif.
Dilansir The Guardian, Basmah anak bungsu dari mendiang Raja Saud, yang memerintah dari tahun 1953 hingga 1964, dikenal sebagai aktivis hak asasi manusia, pengusaha serta anggota keluarga kerajaan.
Penangkapan Basmah dengan putrinya sempat menjadi misteri, karena keduanya ditangkap diam-diam oleh pejabat Saudi. Namun, setelah 13 bulan menghilang, Basmah mengumumkan penangkapannya di Twitter.
Baca juga: Putri Basma dari Arab Saudi Dibebaskan Usai Dipenjara 3 Tahun
Basmah mengaku bahwa dia tidak melakukan kesalahan dan mengatakan kalau dirinya menghadapi masalah kesehatan sangat kritis.
Tweet Basmah pada April 2020 dengan cepat dihapus oleh pejabat Saudi.
Pemberontak Saudi dan aktivis hak asasi manusia mengatakan Basmah sangat vokal tentang tindakan keras terhadap perbedaan pendapat dan konsolidasi kekuasaan yang dipimpin oleh Pangeran Mohammed.
Basmah juga kritis terhadap perlakuan kerajaan terhadap wanita, yang memiliki sedikit kebebasan untuk membentuk kehidupan mereka di bawah undang-undang perwalian kerajaan yang sangat ketat. Beberapa aturan itu sudah dicabut dalam tiga tahun terakhir.
Kabar bebasnya Basmah pada hari Sabtu dibenarkan oleh penasihat hukumnya.
"Kedua wanita itu dibebaskan dari penjara sewenang-wenang mereka, dan tiba di rumah mereka di Jeddah pada hari Kamis 6 Januari 2022," kata Penasihat hukum Basmah, Henri Estramant.
Basmah ditahan di penjara al-Ha'ir, di mana banyak tahanan politik lainnya ditahan di sana, termasuk aktivis Loujain al-Hathloul, seorang advokat terkemuka yang mengizinkan perempuan mengemudi di kerajaan.
