Benarkah Orang yang Menonaktifkan Centang Biru di WhatsApp Tidak Beradab?

- Minggu, 9 Januari 2022 | 15:15 WIB
Ilustrasi berkirim pesan WhatsApp (Pixabay/bombuscreative)
Ilustrasi berkirim pesan WhatsApp (Pixabay/bombuscreative)

Baru-baru ini beredar unggahan di media sosial yang memancing perdebatan soal adab dalam berkirim pesan WhatsApp (WA) 

Unggahan tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Twitter @habibiequotes_ yang mengkritik soal nonaktif centang biru di WA. 

"Jangan sembunyikan centang biru. Menonaktifkan atau menyembunyikan tanda centang biru pada Whatsapp termasuk perilaku tidak memiliki adab, tidak menghargai orang lain, tidak jujur atau berbohong dalam komunikasi," tulis akun @habibiequotes_.

Unggahan itu viral setelah dibagikan ulang oleh akun @AREAJULID. Para warganet terpecah menjadi dua kubu, pro dan kontra.

Lalu bagaimanakah sebenarnya pakar menilai fenomena ini?

Sebelumnya protes mengenai fitur centang biru WhatsApp sudah banyak disuarakan berbagai pihak. Bahkan pendakwah KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym juag turut menyuarakan pendapatnya. AA Gym menyebut menonaktifkan centang biru termasuk perbuatan tercela.

Baca juga: 5 Fakta Unik Seputar Kazakhstan, Negara Serba Pertama dan Serba Paling

Menurutnya sesorang yang menonaktifkan centang biru menghambat komunikasi. Seseorang itu menyebabkan tidak ada tanda pesan telah terkonfirmasi sehingga akan menyulitkan orang lain. 

Ia kemudian menyarankan jika sudah membaca pesan, tapi belum bisa membalas, maka sebaiknya menyampaikan permintaan maaf.
 
Selain itu mengutip dari Reader's Digest, ada banyak etika berkomunikasi yang harus diperhatikan saat berkirim pesan digital. Salah satunya kenyamanan antara dua belah pihak.

Seseorang tidak dibenarkan membiarkan orang lain terlalu lama menunggu. Apalagi jika terkirim pesannya melalui fitur grup. Jika kita sibuk atau tidak sanggup lagi terlibat dalam percakapan, maka sampaikan agar orang lain tidak kecewa.

Pandangan pakar komunikasi 

Sejalan dengan itu, Komunikolog Indonesia, Dr. Emrus Sihombing menyebut jika dilihat dari berbagai perspektif, handphone merupakan media komunikasi dengan siapapun.

Jadi saat berkomunikasi melalui Whatsapp, berarti ada niat atau kepentingan yang ingin disampaikan kepada orang yang menerima pesan. Sehingga interaksi yang dilakukan harus timbal balik.

Namun lebih lanjut ia menjelaskan, handphone juga termasuk ruang privasi atau kepentingan pribadi. Jadi merupakan hak dari pengguna WhatsApp tersebut untuk menonaktifkan centang biru dan tidak menjawab pesan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X