Apa Pemicu Anak di Bawah Umur Ikut Aksi Demonstrasi?

- Kamis, 22 Oktober 2020 | 16:27 WIB
Anak di bawah umur mengikuti aksi tolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (13/10/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Anak di bawah umur mengikuti aksi tolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (13/10/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Anak-anak di bawah umur ambil bagian dalam aksi demonstrasi Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dilakukan beberapa waktu lalu. Meski demikian, banyak pihak yang bertanya-tanya tujuan mereka terlibat dalam aksi yang sempat berujung ricuh itu.

Psikolog Anak dan Keluarga, Astrid Wen mengatakan banyak kemungkinan penyebab anak di bawah umur mengikuti demonstrasi. Salah satunya adalah karena ajakan teman-teman. Namun, karakter remaja itu sendiri yang pada akhirnya memutuskan untuk terlibat atau tidak.

Ada pula remaja yang justru menanggapi keikutsertaan pelajar lainnya dalam demonstrasi dengan mengkhawatirkan keadaan mereka.

"Tergantung remaja dengan karakteristik apa yang akan terpicu. Ada yang bertanya 'Kok ikut demo?', 'Aduh, kok ikut demo?'. Mereka khawatir dengan yang ikut demo, atau 'Kok itu ikutan sih? Sekolahnya tahu nggak ya?'," kata Astrid saat dihubungi Indozone, Kamis (22/10/2020).

Reaksi remaja lainnya menurut Astrid, bisa jadi kagum dengan keberanian pelajar yang ikut unjuk rasa. Dengan melihat pelajar lain ikut demo, tidak dimungkiri hal ini akan memicu mereka untuk ikut ambil bagian juga.

Kemudian, rasa ingin tahu pada dalam diri remaja juga berperan membuat mereka ikut berdemo meski tak begitu memahami isu yang sedang diperjuangkan demonstran lain.

"Rasa ingin tahu ada, bisa. Atau ikut demo lebih karena diajak temannya mungkin, atau tetangga ngajak dia demo, teman sepermainan ngajak dia demo. Ya sudah dia ngikut," lanjut Astrid.

Hal lain yang tak bisa dikesampingkan adalah ketidaktahuan mereka akan konsekuensi yang akan terjadi jika mereka terlibat dalam demonstrasi. Untuk mencegah hal itu terjadi, dibutuhkan bimbingan dari orang dewasa di sekitarnya.

"Kalau remaja melihat remaja lain ikut demo tentu saja memicu berbagai macam opini. Dan berbagai macam opini ini bisa dimasukkan ke dalam ruang diskusi yang aman, misal dipandu oleh orang dewasa yang berusaha menciptakan ruang komunikasi antara remaja," pungkas Astrid.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X