Di Turki, Menggunakan Kompor Jenis Ini Wajib Punya Asuransi Gempa Bumi

- Senin, 3 Oktober 2022 | 19:25 WIB
Pelanggan harus punya asuransi gas bumi (Z Creators/Elisa Oktaviana)
Pelanggan harus punya asuransi gas bumi (Z Creators/Elisa Oktaviana)

PT PLN (persero) akhirnya membatalkan konversi kompor gas elpiji 3 kg ke kompor listrik. Wacana konversi sempat menuai polemik, karena dianggap membebani masyarakat.

Penggunaan kompor listrik di Indonesia emang belum sepopuler di negara lain. Di Turki, misalnya, kompor listrik lazim digunakan selain kompor gas elpiji dan gas alam. Elisa Oktaviana, Tim Z Creators yang bermukim di kota Antalya, Turki, pernah mencoba ketiga jenis kompor ini. Apa sih plus-minusnya?

Kompor Listrik

-
Kompor listrik sangat populer di Turki (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Penggunaan kompor listrik sangat mudah, cukup menghubungkan kabel dengan instalasi listrik di rumah. Arus listrik akan dialirkan melalui kumparan logam di bawah permukaan kompor. Setelah panci atau wajan diletakkan di atasnya, panas mengalir rata ke peralatan masak tersebut. Kompor listrik membutuhkan alat masak dengan dasar rata. Biasanya berbahan baja atau besi cor dan enameled cast iron yang engga gampang berkarat.

Kompor listrik cenderung aman dibanding kompor gas, karena engga berpotensi meledak. Setelah dimatikan, kompor listrik masih menyimpan panas. Sisa panas ini bisa digunakan untuk menghangatkan makanan dalam porsi kecil. Permukaan kompor listrik yang rata, memudahkan pembersihan dan perawatan.

Kelemahannya, tagihan listrik berpotensi meningkat karena kompor membutuhkan daya listrik yang cukup besar. Aktivitas memasak juga bergantung pada aliran listrik. Kalau ada pemadaman, otomatis masak jadi tertunda.

Kompor Gas Tabung Elpiji

Jenis kompor ini paling banyak digunakan di Turki karena beberapa keunggulan. Antara lain enggak perlu peralatan masak khusus dan suhunya lebih stabil, selama knop pemutar enggak diubah.

-
Model kompor gas elpiji di Turki (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Tapi, kompor gas elpiji rentan mengalami kebocoran dan meledak. Terkadang aliran gas juga tersumbat di media penghubung antara tabung dengan kompor. Setelah gas habis, kita harus mengganti tabung. Repotnya, kalau kebetulan agen penyalur elpiji tutup, aktivitas masak terpaksa terhenti.

Harga elpiji di Turki juga fluktuatif, mengikuti harga energi global. Dalam sebulan, bisa 3-4 kali berubah harga. Per 6 September, elpiji tabung 12 kg harganya sekitar Rp260 ribu.

Kompor Gas Alam

Di Turki, ada lebih dari 70 perusahaan yang mendistribusikan gas alam ke rumah-rumah warga dan mengawasi instalasinya. Gas alam umum digunakan untuk pemanas ruangan, pemanas air dan untuk kompor/oven. Perusahaan akan menyediakan pipa gas dan menghubungkannya ke sumber gas, dari dalam tanah ke rumah-rumah.

-
Kompor dengan jaringan pipa gas alam (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Penggunaan gas alam untuk memasak, terbilang aman. Berat jenis gas alam lebih ringan daripada udara. Kalau terjadi kebocoran, akan terlepas ke udara. Berbeda dengan elpiji. Ketika terjadi kebocoran, gas akan menumpuk di bawah, berisiko mengendap pada lantai dan meledak jika ada pemicunya.

-
Jaringan gas alam untuk perangkat rumah tangga (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Pemasangan jaringan pipa gas alam cukup rumit. Petugas terlebih dahulu mengecek sistem ventilasi rumah. Jaga-jaga kalau terjadi kebocoran, gas bisa mengalir ke luar. Setelah lolos survey, pelanggan harus membayar uang jaminan berkisar Rp500 riibu - Rp1,2 jutaan. Tergantung jumlah perangkat di rumah yang menggunakan gas alam. Pelanggan juga diwajibkan memiliki asuransi gempa bumi. Di Turki, asuransi ini jadi syarat utama untuk pendaftaran listrik, air, gas maupun telepon rumah.

-
Harga gas LPG di Turki sangat fluktuatif (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Tarif gas alam di Turki, lebih murah dibandingkan gas elpiji dalam tabung. Tagihan pemakaian gas akan dikirim setiap bulan. Konsumen juga bisa mengecek jumlah pemakaian, lewat meteran gas yang terpasang di rumah. 

Artikel menarik lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X