Tere Liye Sindir Harga Tiket Candi Borobudur Berlapis: Selamat Datang di Sistem Kasta Baru

- Senin, 6 Juni 2022 | 11:11 WIB
Candi Borobudur dari atas. (Instagram/@borobudurpark)
Candi Borobudur dari atas. (Instagram/@borobudurpark)

Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang ingin menaikkan harga tiket untuk naik ke Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan lokal menuai perdebatan di kalangan masyarakat.

Sebagian besar khalayak menganggap harga tiket tersebut tak masuk akal. Alasan yang disampaikan oleh Luhut bahwa itu untuk merawat dan melestarikan situs bersejarah dunia itu pun dianggap bukan alasan yang kokoh.

Meramaikan perdebatan, penulis novel populer Tere Liye pun ikut menyampaikan pendapat.

Melalui akun media sosialnya, penulis bernama asli Darwis itu membuat tulisan bernada menyindir terkait harga tiket Candi Borobudur yang berlapis-lapis. Ia menyuguhkan gambaran imajiner terkait harga tiket Candi Borobudur tahun 2075.

Berikut gambarannya:

- Kategori 1: sampai anak tangga bawah Rp 50.000

- Kategori 2: naik sampai bagian 1 Rp 750.000

- Kategori 3: naik sampai bagian 2 Rp 7.500.000

- Kategori 4: naik sampai bagian 3 Rp 75.000.000, dan wajib ganteng serta cantik.

"Selamat datang di sistem 'kasta' baru! Saat manusia dikasih tingkatan sesuai duit yg mereka punya. Kamu kasta rendah? Sana, foto2 saja di bawah sana. Kejam sekali, Kawan. Padahal, yang bikin Borobudur siapa, yang mungut duit kok kamu? Dengan alasan banyak banget," tulisnya.

Menurut Darwis, alasan yang disampaikan Luhut itu hanya bentuk silat lidah.

"Nah, jika kamu bilang Borobudur ini nanti ambruk. Kamu tutup saja dari tingkat pertama. Semua pengunjung cukup sampai di sana. Adil. Semua kena peraturan. Kalau adil, semua akan baik2 saja. Selesai. Berhentilah bersilat lidah, sok peduli kelestarian, tapi kamu pasang tiket mahal," lanjutnya.

Menurut Darwis, masih banyak kebijakan lain yang bisa diterapkan untuk membatasi jumlah pengunjung selain harus menaikkan harga tiketnya.

"Kalau soal membatasi yg naik, waduh, itu lebih mudah lagi. Mudaaah banget. Bukan dgn kamu kasih tiket mahal. Buanyak caranya. Dari dulu, lokasi wisata di Indonesia itu selalu begini. Ini bahkan belum ngomongin soal kebijakan lain, mulai wajib guide, sewa ini, sewa itu, dll, dsbgnya. Duh, Gusti, kamu2 itu pernah nggak sih ke tempat wisata di LN?" tulis Darwis.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X