Sebagai diaspora Indonesia membuka bisnis terutama restoran tentu enggak mudah. Itu pula yang dirasakan oleh Chandra, WNI asal Aceh yang sukses membuka restoran di Kota Brighton, Inggris. Restoran yang diberi nama Longrain ini selalu ramai dipenuhi pelanggan.
Pengunjung enggak hanya orang Indonesia yang menetap di Inggris tetapi juga warga asing. Restoran Longrain menyajikan makanan Indonesia seperti rendang, nasi goreng, bakwan, lumpia dan makanan Indonesia lainnya.
Untuk melebarkan target pasar, restoran ini juga menyajikan makanan Thailand, Jepang, dan menu-menu vegetarian. Menariknya, Chandra memberikan peluang pekerjaan paruh waktu kepada para pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Inggris.
Tim IDZ Creators mendapatkan kesempatan untuk melihat dapur rahasia restoran Longrain. Ternyata, chef-nya masih sangat muda-muda, ada chef yang bule asli ada juga beberapa yang merupakan keturunan Inggris-Indonesia alias campuran.
Seperti Michael yang blasteran Indonesia-Inggris. Darah Indonesia didapat dari ibunya. Awalnya Chandra enggak tahu kalau Michael adalah keturunan Indonesia. Saat melamar barulah Michael bercerita kalau mamanya orang Indonesia dan bisa memasak nasi goreng.
Michael dikenal sebagai pekerja yang bagus di restoran ini. Michael ternyata punya adik bernama Jason yang juga pintar memasak. Mengikuti jejak Michael, Jason juga melamar dan diterima Chandra.
“Awalnya saya enggak tahu kalau mereka keturunan Indonesia, pas ngobrol-ngobrol baru diceritakan. Jadi team work kami ini sudah seperti saudara saja,” ujar Candra pemilik Restoran Long Rain kepada Tim IDZ Creators.
Total ada 10 karyawan yang bekerja di restoran Chandra. Lima orang berada di dapur sedangkan lima orang lainnya di bagian depan yang menjamu tamu. Bekerja dengan anak muda ternyata ada alasan tersendiri bagi Chandra.
“Saya anggap mereka adik-adiknya saya sendiri, anak-anak saya sendiri. Karena saya pun punya anak remaja. Saya bisa membayangkan jika kelak anak saya pergi merantau jauh dari saya, mungkin begitu pula kehidupan anak saya di negeri orang,” imbuh Chandra.
Enggak hanya Michael dan Jason, ada juga Rizhu pelajar asal Jakarta yang ikut bekerja paruh waktu di restoran Longrain. Awalnya Rizhu enggak cerita kepada orang tuanya jika ia bekerja di sebuah restoran, namun lama kelamaan orang tuanya mengetahuinya juga.
“Bekerja di sini untuk pengalaman hidup dan seru-seruan saja. Gajinya dari kerja paruh waktu untuk ditabung saja. Saya happy and enjoy kerja di sini,” kata Rizhu.
Oiya, selain pelanggannya yang mayoritas bule, restoran Longrain sering juga dijadikan tempat ngumpul atau nongkrong orang Indonesia saat berkunjung di Brighton.
Kalau kamu nanti punya berkesempatan traveling ke Brighton bisa mampir sekalian ketemu saudara-saudara se-Indonesia ya.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini
