Film dokumenter berjudul The Tinder Swinder belakangan ini tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Film ini menceritakan kisah para perempuan yang menjadi korban penipuan dari laki-laki bernama Simon Leviev asal Israel yang ditemui di aplikasi kencan online, Tinder.
Simon telah melakukan penipuan hingga total kerugian korban mencapai 10 juta Dolar AS terhadap perempuan yang ditemuinya di Tinder. Pemilik nama asli Shimon Yehuda Hayut itu sudah melancarkan aksinya sejak usia 20-an.
Tiap kali berkenalan dengan perempuan di Tinder, Shimon selalu mengaku bahwa dirinya adalah pewaris keluarga kaya yang bekerja di perusahaan LLD Diamond hingga mengaku sebagai anak dari Raja berlian di Israel.
Dengan berbohong soal kekayaan yang dimilikinya, Simon berhasil membuat sejumlah perempuan luluh padanya hingga akhirnya menjadi korban penipuan.
Baca juga: Selain 'The Tinder Swindler', Ini 3 Film Dokumenter yang Menguak Sisi Negatif Media Sosial
Berkaca dari kasus Simon, siapa pun yang menggunakan situs kencan online, harus lebih teliti dan berhati-hati. Orang yang kamu kenal di media sosial tidak bisa langsung dipercaya begitu saja.
Saat menggunakan situs kencan online, jangan sembarangan menerima pertemanan dari orang yang tidak kamu kenal. Sebab, itu bisa saja merupakan kenalanmu di situs kencan yang sedang kamu gunakan yang ingin mencari informasi tentang dirimu.
Di aplikasi kencan online, kamu juga tidak disarankan mengungkapkan hal pribadi pada profil atau saat kenalan dengan orang baru.
Saat melakukan pertemuan, yang perlu kamu perhatikan adalah caranya bercerita, konsisten atau tidak. Sebelum bertemu, sebaiknya kamu juga perlu memberi tahu orang terdekatmu untuk berjaga-jaga.
Terakhir, jangan pernah memberikan uang kepada siapa pun atau orang yang baru kamu kenal, kecuali memiliki hubungan yang dekat di dunia nyata.
