Bakal Kena Penyakit dan Sasaran Bully, Ini Alasan Mengapa Kamu Jangan Jadi Jomblo

- Kamis, 14 Oktober 2021 | 14:55 WIB
Ilustrasi Jomblo. (Pixabay/darksouls)
Ilustrasi Jomblo. (Pixabay/darksouls)

Penghinaan dan juga sindiran dari teman tampaknya adalah hal yang biasa didapati oleh para jomblo. Hal ini lantaran mereka kerap diceng-cengi karena tak memiliki pasangan hingga akhirnya memilih untuk melakukan segala sesuatu sendirian. 

Bukan untuk menakut-nakuti, akan tetapi jika kamu saat ini berstatus jomblo, tak hanya penghinaan atau rasisme yang akan kamu peroleh. Fakta penelitian menemukan jika seseorang tidak merasakan benar-benar kebahagiaan dalam hidup mereka, itu dikarenakan mereka belum menemukan pasangan di dalam hidup. 

Baca Juga: Hari Tanpa Bra Sedunia, Berikut Fakta-fakta Mengenai Bra yang Wajib Kamu Ketahui

Berikut ini fakta yang akan kamu terima jika kamu berstatus jomblo, simak penjelasannya ya!

1. Kerap mendapat perlakuan diskriminatif

Bagi para jomblo, ejekan dan sindiran kerap mereka dapatkan bahkan dari keluarga sendiri. Hal ini pun kemudian menjadi perhatian yang cukup serius, bahkan menjadi penelitan untuk melihat bagaimana efek lajang terhadap perlakuan diskriminatif yang diterima seorang jomblo. 

Dalam kesimpulan penelitian itu, awalnya para peneliti menemukan bahwa sebagian individu yang memilih tetap melajang ternyata mendapat lebih banyak manfaat. Mereka sering membentuk ikatan yang lebih dekat dengan rekan kerja dan orang yang dicintai, dapat memiliki kehidupan yang lebih dalam dan lebih bermakna daripada orang yang sudah menikah. 

Namun, pada tahun 2016 lalu sebuah studi berhasil menemukan kesimpulan sebaliknya bahwa sebagian besar penelitian yang dilakukan dengan peserta yang belum menikah, justru menimbulkan perlakuan diskriminatif terhadap para lajang. 

2. Memiliki risiko demensia lebih tinggi

Tak hanya menjadi bahan diskriminatif, menjadi seorang jomblo juga meningkatkan risiko terkena penyakit demensia atau kelupaan akut.

Pada tahun 2017, tim peneliti menemukan bahwa tidak pernah mengucapkan sumpah pernikahan dapat meningkatkan peluang seseorang terkena demensia hingga 42 persen.

Studi itu nyatanya cukup besar dan masif. Bahkan mencakup 15 proyek mulai dari Eropa, Amerika Serikat, Amerika Selatan, dan Asia, dan melihat 812.047 peserta. Hasilnya meski tidak konkret, menunjukkan bahwa penyendiri seumur hidup memiliki peluang terbesar untuk terkena kondisi kelupaan akut atau linglung yang menghancurkan secara perlahan.

3. Tunisia mengusir wanita lajang

Jika biasanya para orang tua takut kehilangan anak mereka sejak masih bayi, namun berbeda dengan negara yang satu ini. Tunisia memiliki budaya jika seorang wanita lajang akan diusir dari rumah untuk menemukan jodoh mereka. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X