Di tengah masifnya perkembangan teknologi, kalian pasti semakin dimudahkan dalam mengakses informasi. Apalagi dengan keberadaan Google, apa saja yang dicari pasti bisa ditemukan. Sayangnya perkembangan teknologi tersebut menggerus keberadaan toko buku konvensional, terutama toko buku bekas.
Tak banyak toko buku bekas yang gampang temukan. Salah satu toko buku bekas yang masih bertahan di tengah gerusan zaman adalah milik Jono Suwarno. Berada di dalam Pasar Kota Boyolali, toko buku bekas ini telah buka sejak awal tahun 1995.
Sudah 26 tahun melayani pembeli, toko buku Jono eksis menjual berbagai buku untuk sekolah, kuliah, psikotes masuk sekolah kedinasan, buku bacaan anak anak, novel, majalah, komik, buku buku resep memasak, hingga buku sastra Cina terbitan tahun 1835 M. Meski jumlah pembeli cenderung menuru, namun masih ada yang setia membeli buku darinya.
“Alhamdulilah dengan saya berdagang buku bekas ini tentu banyak sukanya, namun kalau berdagang sepi itu wajar tapi banyak langganan buku di sini pada kenal, sukanya itu,” ujar Jono Suwarno pemilik toko buku bekas yang ditemui oleh Tim Indozone Creator Community.
Ada lima ribuan eksemplar buku yang ada di toko milik Jono. Kelebihan toko buku bekas para pembeli tidak sungkan untuk menawar dan tidak ada sekat antara penjual dengan pembeli. Harga buku bekas yang dijual cukup terjangkau mulai Rp2 Ribu hingga Rp500 Ribu. Sementara omzet yang didapat Jono menentu setiap harinya tergantung banyaknya pembeli yang datang.
Untuk memperoleh buku-buku bekas, Jono mendapatkan dari salah satu distributor buku di wilayah Gompang, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Toko buku milik Jono buka setiap hari mulai pukul 10.00-16.00 WIB. Sempat ditutup selama setahun lebih akibat pandemi Covid-19, toko buku Jono kembali buka.
Kini, toko buku Jono berjuang di tengah perubahan zaman. Seolah tak ingin mati perlahan, toko buku Jono berharap keberadaan teknologi utamanya media sosial justru bisa membuatnya kembali berjaya diminati kaum muda.
