Anak Muda Jadi Penentu Nasib Bumi, Save The Children Gelar Kampanye: Sekarang Saatnya!

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 21:30 WIB
Talkshow Save The Children feat Child Campaigner bertajuk 'Peran Anak dan Orang Muda dalam Daur Ulang Sampah Plastik' di Taman Literasi Martha Christina Siahahu, Jakarta Selatan, Sabtu (18/3/2023). (Indozone/Arvi Resvanty)
Talkshow Save The Children feat Child Campaigner bertajuk 'Peran Anak dan Orang Muda dalam Daur Ulang Sampah Plastik' di Taman Literasi Martha Christina Siahahu, Jakarta Selatan, Sabtu (18/3/2023). (Indozone/Arvi Resvanty)

Organisasi Save The Children mencanangkan aksi kampanye #SekarangSaatnya untuk mendorong para anak dan orang muda melakukan aksi nyata dalam mendaur ulang sampah. Gerakan ini memberikan edukasi kepada para anak dan orang muda agar bisa menyulap sampah anorganik menjadi barang yang berguna.

"Di Festival #SekarangSaatnya dari sampah jadi berkah kami jadikan daur ulang sebagai gaya hidup. Bertepatan dengan hari daur ulang sedunia, global recycling day, kami bentuk momen ini untuk melaunching gerakan ini," ujar Dewi Sri Sumanah selaku Media dan Brand Manager Save The Children kepada Indozone, Sabtu (18/3/2023).

"Sekarang saatnya ini bagian dari Save The Children Indonesia, nah namanya Aksi Generasi Iklim yang sudah dilaunching tahun lalu," sambung dia.

-
Dewi Sri Sumanah Media dan Brand Manager Save The Children di Taman Literasi Christian Siahahu, Sabtu (18/3/2023). (Indozone/Arvi Resvanty)

Pada tahun 2022, Save The Children menggencarkan gerakan agar masyarakat lebih peduli akan krisis iklim yang tengah terjadi.

Baca juga: Pengalaman Gak Terlupakan Acha Septriasa saat Syuting: Makan di Tengah Gunungan Sampah

Kini, mengambil langkah selanjutnya, Save The Children membentuk gerakan #SekarangSaatnya agar ada implementasi dari ilmu yang sudah diberikan.

"Tahun lalu kami fokusnya raising awareness, di tahun ini kami fokus aksi. Makanya namanya sekarang saatnya untuk melakukan apapun, untuk jadi gaya hidup," jelas Dewi.

-
Organisasi Save The Children mencanangkan aksi kampanye #Sekarang Saatnya

Dewi menambahkan, di akhir tahun di DKI Jakarta terdapat 7500 ton sampah yang dikirim ke pusat pengelolaan sampah di Bantar Gebang. Hal itu dinilai ironis mengingat lebih dari 50% sampah merupakan sampah anorganik atau tak bisa terurai.

"Hampir 50 persen itu adalah sampah anorganik, sampah yang tidak bisa terurai oleh alam. Seperti botol plastik, tas plastik, ini hal yang krusial di Jakarta yang sampahnya semakin banyak tapi orangnya tidak banyak yang peduli. Perlu nih dibikin di ruang publik sehingga masyarakat lebih banyak tau bagaimana caranya bisa berbuat," jelas Dewi.

Save The Children juga menyediakan workshop untuk mengedukasi pengelolaan sampah di Taman Literasi Martha Christina Siahahu. Disini para partisipan bisa belajar tentang mengolah sampah plastik dengan baik.

Baca juga: Sampah Berserakan di Pantai Gondo Mayit Blitar, Kok Enggak Terurus Gini?

"Ada mini workshop daur ulang sampah dari plastik dari tadi pagi kita lakukan sampai sore. Bagaimana mereka memanfaatkan sampah palstik ini menajdi baju dan tempat yang bisa difungsikan," terang Dewi.

Dewi berharap, aksi nyata ini bisa mendorong para anak dan orang muda menjadi seorang edukator. Sehingga mereka bisa berpartisipasi membuat Jakarta bahkan Indonesia menjadi lebih peduli untuk mengelola sampah secara baik.

"Makanya kenapa nama taglinenya dari sampah jadi berkah, bwrkah disini bukan terkair uang, tapi juga be4kah terkait pengethauan yang didapat dari anak dan orang tua anak. Anak ini bisa menjadi edukator," paparnya

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X