Dulunya Toko Ganja Kini Jadi Tempat Ibadah Sekaligus Ikon Sejarah Kota Solo

- Kamis, 4 Agustus 2022 | 16:02 WIB
Langgar Merdeka dulunya toko ganja (Eko Haryanto/Z Creators)
Langgar Merdeka dulunya toko ganja (Eko Haryanto/Z Creators)

Langgar atau musala merupakan tempat peribadatan berukuran kecil bagi umat muslim. Ternyata langgar enggak selalu dibangun di atas tanah atau lahan kosong, Langgar Merdeka yang berlokasi di Jl. Dr. Radjiman No. 565, Laweyan, Solo ini misalnya.

Bekas toko ganja

-
Langgar Merdeka berada di kawasan Kampung Batik Laweyan (Eko Haryanto/Z Creators)

Bangunan Langgar Merdeka awalnya adalah sebuah toko milik warga keturunan China dan diperkirakan berdiri pada 1877. Hal tersebut bisa dilihat pada tulisan “7-7.1877” di dinding luar bangunan atau di bawah atap. Kemungkinan makna tulisan tersebut mengacu pada pertama kali bangunan ini didirikan yakni 7 Juli 1877.

-
Bangunan ini didirikan pada 7-7-1877 (Eko Haryanto/Z Creators)

Sebelum menjadi tempat ibadah muslim, dulunya bangunan ini merupakan tempat penjualan ganja atau candu untuk pengobatan. Ketika toko ganja atau candu ini mengalami penurunan penjualan hingga akhirnya gulung tikar, bangunan ini pun kemudian dijual kepada H. Imam Mashadi.

-
Langgar Merdeka dulunya toko ganja (Eko Haryanto/Z Creators)

Tak lagi digunakan untuk toko ganja, bangunan seluas 179 m2 ini direnovasi untuk dijadikan langgar pada 1942 dan selesai pada 1946. Setelah diberi nama Langgar Merdeka, oleh H. Imam Mashadi dan sang istri, langgar ini diwakafkan.

-
Kentungan kuno di Langgar Merdeka (Eko Haryanto/Z Creators)

Langgar Merdeka kemudian diresmikan oleh Mulyadi Joyo Martono yang kala itu menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia pertama.

Pernah dijatuhi bom dua kali

Kata 'Merdeka' dipilih sebagai nama langgar ini untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Namun sekitar 1949, Militer Belanda kembali menyerang dan melakukan Agresi ke II.

-
Bagian dalam Langgar Merdeka (Eko Haryanto/Z Creators)

Penggunaan nama Merdeka pun dilarang saat Agresi Militer Belanda II itu, akhirnya langgar ini berganti nama menjadi ‘Langgar Ichlas’ (dibaca Langgar Ikhlas) seperti yang tertulis pada dinding luar langgar.

-
Nama Langgar Ichlas tertulis di depan bangunan (Eko Haryanto/Z Creators)

Selain itu pada masa agresi ke II nya, militer Belanda juga pernah menjatuhkan dua bom ke langgar ini, namun tak ada satupun bom yang mengenai bangunan. Langgar Merdeka juga enggak meledak.

Bangunan cagar budaya

Langgar Merdeka kini menjadi ikon Kampung Batik Laweyan dan sudah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya pada 2012.

-
Langgar Merdeka ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya (Eko Haryanto/Z Creators)

Bangunan langgar terdiri dari dua lantai.

Lantai atas digunakan untuk tempat ibadah atau salat, sementara lantai bawah terdiri dari tempat wudu dan toilet. Bagian depan langgar didesain layaknya toko yang digunakan oleh pengelola langgar untuk membuka usaha.

Hasil usaha tersebut dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan langgar, sekaligus menghidupi pengelolanya.

-
Langgar bawah langgar jadi tempat usaha (Eko Haryanto/Z Creators)

Saat ini Langgar Merdeka secara resmi dikelola oleh Yayasan Langgar Merdeka Kampoeng Batik Laweyan yang beranggotakan masyarakat Laweyan. Tujuannya agar Langgar Merdeka bisa berkembang menjadi salah satu destinasi wisata religi dan sejarah di kota Solo.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X