Belakangan ini seorang seniman dengan karyanya mendapatkan kecaman setelah membuat patung vagina besar. Kecaman itu datang dari masyarakat karena patung tersebut dinilai sangat memalukan.
Diketahui, seorang seniman yang bernama Juliana Notari menghabiskan 11 bulan untuk membangun karya seni tersebut di sebuah lereng di bukit di Brasil.
Dilansir dari Daily Star, Selasa (5/1/2021) karya itu pun diresmikan pada malam tahun baru dengan ikut membagikan foto kerja kerasnya di media sosial. Diketahui patung itu terbuat dari beton bertulang setinggi 108 kaki (33 meter), yagn dinamai "Diva".
Selain itu, karya tersebut juga telah dipasang di Taman Seni pedesaan di lahan bekas pabrik gula di Mata Sul Pernambucana, di timur laut negara itu.
Baca juga: Konser Online SMTOWN LIVE Pecahkan Rekor 35,8 Juta Pemirsa dari Seluruh Dunia
"Di tengah begitu banyak batu di tengah tahun distopia ini, saya akhirnya menyelesaikan tahun ini dengan Diva siap!!" tulis Juliana di akun Twitternya.
“Itu adalah proses yang panjang, hampir 11 bulan banyak ketekunan, hidup berdampingan dan belajar. Bagaimanapun, Diva adalah patung buatan tangan yang besar," tambahnya.
"Seperti yang ditunjukkan oleh Roberto (Gatis) - insinyur yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut - dia tidak dapat menggunakan [sebuah] ekskavator, karena itu tidak memungkinkannya untuk mengukir relief (karya seni) yang diperlukan secara akurat," sambungnya.
Kemudian seniman itu juga mengatakan bahwa itu dibuat oleh 40 tangan dan lebih dari 20 pekerja yang telah membantu untuk menciptakannya.
Conheçam Diva, obra incrível da artista Juliana Notari na Usina Santa Terezinha, agreste de Pernambuco.
— fabiana moraes (@fabi2moraes) January 1, 2021
O primeiro tuíte do ano é sobre arte e é sobre mulher ???? pic.twitter.com/xNNNDSwD2p
Namun, disamping keindahan seni tersebut banyak yang memberikan kritikan karena patung itu dianggap memalukan kaum hawa.
"Merusak pemandangan karena ini adalah tindakan kriminal," komentar seorang pengguna media sosial di kolom komentar unggahan seniman itu.
"Saya seorang wanita, dan itu bukan saya. Saya akan malu berjalan bersama keluarga saya di tempat yang memiliki hal seperti itu," tulis yang lain.