Di zaman pascamodern, terutama dalam satu atau dua dekade terakhir, sudah menjadi hal yang biasa bahwa CEO sebuah perusahaan merupakan anak muda dari generasi milenial atau generasi Z.
Pada umumnya, perusahaan yang dipimpin oleh seorang CEO yang berasal dari generasi Z atau mileneal adalah perusahaan start-up atau perusahaan yang berkaitan erat dengan teknologi, di mana pekerjaan tidak lagi membutuhkan kehadiran fisik karyawan di kantor.
Gambaran ideal itu pun menginspirasi Natasha Keniraras, konten kreator TikTok yang juga Top 16 Miss Indonesia 2018, untuk membuat konten bertajuk "Kalo Gen Z Jadi CEO" di akun TikTok-nya @natkeni.
Dalam bayangan ideal Natasha, jika Gen Z jadi CEO, budaya sapaan di kantor tidak akan memakai "Pak" atau "Bu" seperti di perusahaan-perusahaan yang dipimpin oleh yang bukan gen Z.
"Hai, kamu anak baru ya. Btw di sini gak usah panggil bapak atau ibu karean di sini semua sepantaran," katanya di awal video.
Kemudian soal penampilan. Karyawan di perusahaan yang dipimpin oleh Gen Z boleh memakai pakaian apapun
"Mau cat rambut juga gak papa," katanya.
Lalu, Natasha menganggap kalau CEO seorang Gen Z akan membebaskan karyawannya untuk work from home (WFH) asalkan KPI tercapai. Apalagi, sejak Pandemi COVID-19, pemerintah justru mengimbau perusahaan agar menerapkan WFH kepada karyawannya.
"WFH its oke, as long as KPI kamu tercapai. Actually next week kita mau WFB alias work from Bali," katanya.
Namun, poin yang disampaikan Natasha soal WFH ini, khususnya di Indonesia, agaknya masih jauh panggang dari api. Kenyataannya, masih banyak perusahaan, sekalipun yang dipimpin oleh seorang Gen Z, yang melarang karyawannya WFH dengan dalih pekerjaan tak akan beres atau khawatir pekerjanya tak disiplin, sekalipun deskripsi pekerjaannya pada prinsipnya dapat dikerjakan dari manapun.
"Kalau aku chat kamu after 5 PM, just ignore it ya. Responsnya next day aja waktu jam kerja," lanjut Natasha.
@natkeni Dahla ni yg kgn konten GEN Z huft inspired by my bestie @brighty.id
? original sound - Mbak Keni ?????? - Mbak Keni
