Himpitan ekonomi telah menempa Muhammad, bocah 7 tahun asal Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat menjadi sosok pekerja keras.
Bocah tersebut rela mengerjakan apa saja asal mendapatkan upah untuk bisa membantu bibinya.
Ya, Muhammad saat ini hanya tinggal dengan bibi dan dua saudaranya. Mereka hidup memprihatinkan di rumah papan satu kamar.
Ayah Muhammad sudah meninggal dunia sejak lama. Sementara ibunya harus merantau demi menjemput harapan hidup yang lebih baik.
Baca juga: Tak Ingin Menyerah, Difabel Ini Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Covid-19
Sehari-hari Muhammad rajin bersekolah. Ia tetap sekolah meskipun tak membawa uang jajan sama sekali.
Bibi Muhammad yang hanya bekerja serabutan, kerap tak mampu membekalinya dengan uang saku. Karena itulah Muhammad rela melakukan berbagai pekerjaan agar memiliki pegangan sendiri.
"Tapi dia rajin sekolahnya, tidak nakal. Tetap sekolah walau tak ada uang," kata Setiawan, salah satu relawan yang menemukan Muhammad, seperti dikutip Indozone dari laman berbuatbaik, Senin (11/1/2022).
Tak hanya itu, Muhammad juga mau disuruh apapun oleh warga di lingkungan tempat tinggalnya. Termasuk membersihkan kandang bebek atau mencari pakan untuk kambing tetangganya.
Padahal upah yang diterima Muhammad jauh dari kata cukup. Ia hanya menerima Rp2-5 ribu dari pekerjaannya tersebut.
"Dia dibayar Rp2.000 sampai Rp5.000. Kerja selepas pulang sekolah. Anaknya rajin apa saja disuruh mau," lanjutnya.
Kini, para relawan tengah berupaya membelikan kambing atau bebek bagi Muhammad. Mereka juga mendorong agar masyarakat bersama-sama membantu keluarga bocah malang tersebut.
"Kita usahakan beli ternak untuk Muhammad. Dia suka beternak, jadi semoga bisa mendatangkan uang," pungkas Setiawan.