'Si Janda' di Ponorogo Turun Harga, Dulunya Puluhan Juta Kini Cuma Ribuan, Gelem Rak?

- Selasa, 30 Agustus 2022 | 20:08 WIB
Tanaman janda bolong di Ponorogo turun harga. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)
Tanaman janda bolong di Ponorogo turun harga. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Berawal dari hobi menyukai tanaman, tapi justru menjadi ladang pekerjaan sendiri bagi Diajeng Ayu. Pasalnya warga Jalan Kartini, Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur itu bisa mendapatkan penghasilan hingga belasan juta dalam satu bulan.

Saat ditemui Pramita Kusumaningrum, Tim Z Creators di rumahnya, wanita berusia 23 tahun itu sibuk mengurus tanaman di halaman rumahnya. Diajeng dengan telaten merawat tanaman-tanamannya.

-
Tanaman janda bolong di Ponorogo turun harga. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Bagaimana tidak, kehidupan sehari-harinya ditopang dari tanaman ini. Apalagi, saat 2020 lalu, trend tanaman hias mulai tinggi. Terlebih tanaman Monstera Adansoni Variegata atau lebih dikenal dengan Janda Bolong.

“Dulu banget saya pasrah saja. Laku juga Alhamdulilah, tidak juga buat tanaman hias saja itu janda bolong. Karena saya menanamnya mulai 2019,” ujar Diajeng.

Rupanya, setelah satu tahun menanam janda bolong baru kemudian baru ramai. Dia juga kaget karena tanaman yang booming pada saat itu. Menurutnya, dia hanya membeli tidak ada Rp50 ribu. Kemudian dikembangbiakkan, hingga per daun dihargai Rp35 ribu. Satu pohon bisa dua hingga tiga daun.

-
Diajeng Ayu merawat janda bolong. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Dia mengaku tidak bisa mengembangkan lebih banyak lagi. Pasalnya pembelinya sudah antre untuk membawanya. Dalam dua bulan merawar janda bolong, Diajeng mendapat bisa Rp20 juta lebih.

“Jika bersih mendapat Rp18 juta. Sekarang untuk buka usaha lain. Jadi benar-benar bermanfaat,” terang lulusan jurusan Teknik informatika, Univeristas Muhammadiyah Ponorogo (UMP) ini.

Diajeng tidak hanya menjual melalui offline tetapi juga menjualnya melalui online. Hal itu yang membuat tanamannya laku keras, karena bisa mengirim ke luar kota.

Dia juga tidak menyesal memilih jalan ini. Orang tuanya yang awalnya tidak setuju, akhirnya menyetujui. Pasalnya hasilnya nyata di depan mata.

“Dulu cuma di teras. Sekarang satu halaman rumah juga dibuat. Saya pagi dan sore selalu merawat tanaman ini,” pungkasnya.

-
Diajeng Ayu merawat janda bolong. (Z Creators/Pramita Kusumaningrum)

Untuk sekedar diketahui, asal nama tanaman janda bolong sebenarnya berasal dari masyarakat Jawa. Dalam bahasa Jawa, tanaman ini disebut Ron Phodo Bolong yang artinya daun pada bolong. 

Saat disingkat atau diucapkan cepat, nama ini jadi terdengar seperti Rondho Blong yang artinya janda bolong.

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X