Pandemi virus corona menjadi musuh bersama bagi dunia. Berbagai negara melakukan berbagai kebijakan untuk menekan angka kasusnya, yang saat ini tercatat 1.015.850 kasus di dunia. Akibatnya, 53.216 sembuh, dengan 212.991 lainnya berhasil sembuh.
Social distancing, imbauan untuk terus mencuci tangan, hingga akhirnya work from home, diambil untuk menekan angka kasus tersebut. Kini, muncul herd immunity yang terus menjadi perbincangan publik.
Herd Immunity adalah strategi yang membiarkan sejumlah orang tertular suatu virus. Tapi, akan diatur sedemikian rupa agar tak melebihi kapasitas penangan medis.
Herd Immunity juga bisa disebut sebagai imunitas kelompok. Berdasarkan jurnal kesehatan yang dikeluarkan John Hopkin University, Amerika Serikat, merupakan imunitas kelompok, baik yang berasal dari vaksinasi, atau memang orang-orangnya memiliki kekebalan tubuh yang bagus. Intinya, mereka kebal, dan membuat imunitas kelompok.
Proses Bertahan Hidup
Sementara itu, menurut Martin Hibberd, profesor penyakit menular dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, Inggris, herd immunity merupakan proses bertahan hidup.
Maksudnya, saat satu keleompok terkena penyakit dari sebuah wabah atau pandemi, kemudian sembuh. Akhirnya, membuat mereka bisa bertahan hidup lebih lama dengan kekebalan tubuh yang bisa melawan penyakit lain. Itu yang membuat penyakit jadi lebih sedikit, akhirnya herd immunity jadi terbentuk.
"Ketika sekitar 70 persen dari populasi telah terinfeksi dan pulih, kemungkinan wabah penyakit menjadi lebih sedikit. Alasannya, kebanyakan orang menjadi kebal dan lebih tahan terhadap infeksi. Itu yang disebut herd immunity," kata Martin Hibberd, profesor penyakit menular muncul di London School of Hygiene & Tropical Medicine.
Itu alasan herd immunity bisa dilakukan untuk menekan angka kasus virus corona.
Artikel Menarik Lainnya:
- Herd Immunity Tak Cukup untuk Lawan Virus Corona, Apa Itu?
- Desainer Indonesia Gerak Cepat Bagikan APD Buatan Sendiri
- Lakukan 5 Hal Ini untuk Cegah Virus Corona
