Muhammad Gibran Arrasyid (14) sempat hilang ketika mendaki Gunung Guntur pada Sabtu (18/9/2021) sore. Kala itu dia ikut dalam rombongan pendakian yang berjumlah 14 orang.
Kelompok ini memutuskan berkemah di Pos 3 untuk istirahat dan lanjut mendaki keesokan hari. Namun, saat hendak mendaki kembali, entah kenapa Gibran memilih tidak lanjut ke puncak dan tetap tinggal di Pos 3.
Betapa kagetnya teman-teman Gibran ketika mereka turun dari puncak 4 jam kemudian, Gibran tidak ada di tenda! Sementara barang dan peralatannya masih di tempat.
Teman-temannya pun melapor pada Minggu (20/9/2021) dan tim SAR gabungan bergegas mencari Gibran. Sekitar 100 orang yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Basarnas, BKSDA, dan relawan menyusuri Gunung Guntur untuk mencari Gibran.
Jalur pendakian Gunung Guntur sementara ditutup agar tim gabungan bisa fokus melakukan pencarian. Selama pencarian, tim menghadapi kondisi cuaca mendung, gerimis, dan juga berkabut.
Pada pencarian hari ketiga, tim SAR gabungan memperluas pencarian hingga ke lembah-lembah gunung. Namun, Gibran masih tidak ditemukan.
Hingga akhirnya Gibran ditemukan pada pada Jumat (24/9) sore, pukul 16.00 WIB di Curug Cikoneng, hanya berjarak 750 meter dari titik awal Gibran menghilang di Pos 3.
Gibran langsung dievakuasi ke klinik untuk mendapatkan perawatan. Petugas mengatakan kondisi Gibran saat ditemukan terlihat baik, namun dehidrasi. Dia tidak mengalami cedera, hanya luka lecet di kaki.
Berdasarkan pengakuan Gibran, selama dilaporkan hilang di Gunung Guntur dia tidak pernah merasakan adanya malam, hanya siang. Gibran tidak merasa hilang berhari-hari, tapi hanya beberapa jam saja.
Gibran juga mengaku ditolong oleh 5 orang, salah satunya seorang wanita paruh baya yang memberinya makan selama hilang berhari-hari.
“Seperti siang saja semuanya, tidak ada yang menemani. Perasaan hanya beberapa jam saja, total ada lima orang yang saya lihat, mereka nganter nasi,” kisah Gibran.
“Saya sedang tidur di tenda pos 3, tetapi pas bangun sudah di air terjun,” lanjutnya mengenai detik-detik dia hilang.
Saat terbangun dekat Curug Cikoneng, Gibran mengaku didatangi tiga orang yang menanyakan kondisinya, dan memberikan nasi serta lauk. Tak lama, tiga orang itu hilang begitu saja.
“Dia mengajak saya ke rumahnya, namun saat diikuti hilang hingga saya terjatuh,” ujar Gibran.