Franka Soeria, Korban Bullying yang Sukses Kembangkan Tren Baru di Dunia Fashion

- Sabtu, 19 Februari 2022 | 18:53 WIB
Franka, korban perundungan yang kini sukses (Dea Audia Santi/IDZ Creators)
Franka, korban perundungan yang kini sukses (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Sebuah privilege atau hak istimewa terkadang menguntungkan bagi seseorang ketika ingin berkarir atau memulai bisnis. Tetapi hal tersebut enggak berlaku buat Franka Soeria yang terlahir dari keluarga seniman dan pebisnis.

Wanita yang sekarang sukses menjabat sebagai co-founder #Markamarie dan Council of Modest Fashion, punya banyak kisah pahit sebelum akhirnya meraih cita-cita di bidang industri mode dunia. 

-
Franka buktikan bahwa korban bullying bisa sukses (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Kepada Tim IDZ Creators, Franka menceritakan masa kecilnya yang selalu diwarnai dengan bullying atau perundungan dari beberapa temannya. Ia selalu dilihat enggak mampu melakukan apapun bahkan keberadaannya enggak dianggap oleh orang-orang sekitarnya. Franka kerap dicap sebagai anak cupu yang sibuk dengan dunianya sendiri.

Tahun 90-an adalah masa terberat buat hidup Franka kecil, karena bisnis orang tuanya bangkrut akibat ditipu seseorang pada tahun 90-an. Karena hal tersebut, Franka yang mencintai dunia fashion harus mengubur dalam-dalam keinginannya bersekolah di jurusan fashion. Ia akhirnya mengambil pendidikan sastra Inggris di Universitas Nasional Jakarta.

Karena kebangkrutan orang tuanya, Franka juga harus terbiasa hidup mandiri. Sejak duduk di bangku sekolah, Franka sudah pandai mencari uang. Ia pernah bekerja sebagai penulis lagu, penyanyi, dan jurnalis.

-
Franka pernah diliput media global Associated Press (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Setelah lulus kuliah, ia bekerja sebagai wartawan di majalah anak sampai akhirnya hijrah sebagai konsultan fashion di sebuah tabloid terkemuka. Franka berhasil meraih hal tersebut karena stylish dan punya selera fashion yang unik.

Singkat cerita, Franka akhirnya menikah dengan seorang pilot berkebangsaan Turki dan menetap di sana 2013 silam. Ia pun memutuskan untuk berhijab.

Nasib baik menghampirinya ketika tinggal di negeri Cappadocia. Karena Franka akhirnya bertemu dengan pemilik Modania, sebuah brand fashion terbesar di Turki, dan diminta menjadi partner dalam mengelola platform fashion khusus hijab yang bernama Alahijab.

-
Franka (paling kanan) menjadi kiblat fashion modest dunia (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Karena posisinya ini, ia akhirnya dipercaya untuk menjalin relasi internasional dan membuat strategi Modanisa sehingga berkembang sampai sekarang.

Seiring berjalannya waktu, relasi Franka semakin meluas, bukan dari Indonesia atau Turki melainkan seluruh dunia! Salah satu pencapaian terbesar Franka adalah bisa membuat acara fashion show di Istanbul, Turki 2016 lalu.

Enggak tangung-tanggung, acara tersebut diikuti oleh 30 negara. Ia membuat ‘gebrakan’ bahwa busana modest enggak harus ‘mainstream’, Menurut Franka, kaum hawa juga bisa tetap tampil stylish dan elegan meskipun berpakaian tertutup, dan tertutup enggak melulu harus berhijab.

-
Salah satu momen membanggakan buat Franka (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Bahkan Franka mengaku pernah mendapat pujian dari perempuan non muslim Italia dan sebuah komunitas Latin di Amerika, karena telah mempopulerkan gaya busana yang tertutup namun sifatnya universal. 

Franka terharu, karena ‘gebrakan’ kecil yang ia buat ternyata menyentuh banyak jiwa.

Franka kini membuktikan pada dunia, bahwa anak cupu yang dulu mendapatkan perundungan ini sekarang dikenal sebagai salah satu expert di Modest Fashion yang kerap mengakselerasi industri ini melalui berbagai event dan project. Nama Franka pun menjelma jadi pengamat fesyen yang diperhitungkan. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X