Dibuang Sayang, Limbah Kayu Ternyata bisa jadi Cuan!

- Kamis, 13 Januari 2022 | 10:22 WIB
Sangkar burung ukir dari limbah kayu jati (Dedy Setyawan/IDZ Creators)
Sangkar burung ukir dari limbah kayu jati (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Di Kota Jepara, Jawa Tengah, seni ukir dan memahat mebel adalah bagian dari budaya, seni dan ekonomi yang telah terbentuk turun temurun. Jepara juga dikenal luas sebagai daerah penghasil mebel dan ukiran yang terkenal di Indonesia, sejak abad ke-19.

-
Aktivitas seniman ukir Jepara (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Keahlian memahat dan mengukir para perajinnya bagai warisan, yang mereka dapat dari generasi sebelumnya.

Keahlian mengukir ini yang akhirnya dimanfaatkan Puji Santoso, warga Desa Bringin, Kecamatan Batealit, Jepara, Jawa Tengah, untuk bangkit dan menjaga eksistensi seni ukir yang menurutnya makin tersisihkan.

Biar seni ukir enggak punah, Puji, pria 41 tahun ini berinisiatif membuat sangkar burung ukir, yang masih jarang diproduksi di Jepara. Berbeda dengan mebel dan pajangan ukir Jepara yang sudah lebih dulu mendunia.

-
Detail ukiran karya pria Jepara (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Puji menggeluti usaha sangkar burung ukir ini sejak tiga tahun lalu, karena job mengukir semakin berkurang.

Enggak disangka, idenya membuat sangkar burung ukir justru hasilkan cuan lumayan. Karena harga untuk sebuah sangkar burung berkisar Rp600 ribu sampai Rp1,5 juta, bahkan ada yang ia jual Rp2,5 juta tergantung tingkat kerumitan ukuran dan proses finishing-nya.

Sementara modalnya terbilang enggak besar, karena Puji memanfaatkan limbah kayu jati yang terbuang dari sisa pembuatan mebel.

-
Detail ukiran Puji sebelum finishing (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Dibuang sayang, Puji kemudian berinisiatif mendaur ulang limbah tersebut. Keahliannya mengukir pun ia aplikasikan pada sangkar burung buatannya. Beragam motif ia buat dalam sebuah sangkar burung.

-
Sangkar burung ukir sedang dijemur (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Tentunya, motif ukiran Puji berciri khas ukiran Jepara yang identik sama motif Daun Trubusan, lalu Jumbai yang daunnya akan terbuka seperti kipas.

Sangkar burung made in Jepara ini juga berhiaskan ukiran tangkai relung yang memutar dengan gaya memanjang dan menjalar, membentuk cabang-cabang kecil.

-
Sangkar burung ukir, dari limbah bernilai jual (Dedy Setyawan/IDZ Creators)

Sangkar burung berbahan kayu jati, bisa bertahan lebih dari 20 tahun. Selain itu, tekstur kayu jati terkenal halus, serat lebih tajam, serta warnanya lebih seragam dibanding jenis kayu lainnya.

Berkat sangkar burung ukir, Puji kini ikut melestarikan seni ukir Jepara. Karyanya telah ia jual ke luar Jepara, termasuk ke Jakarta, Bandung, Bogor, hingga ke pelosok Nusantara di pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Sosok Puji bisa jadi contoh untuk kaum muda, supaya mau dan enggak malu melestarikan budaya, terutama identitas nenek moyang kita. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X