Penarikan AS dari Afghanistan Dinilai Sebagai Kegagalan Strategis

- Rabu, 29 September 2021 | 11:29 WIB
Jenderal Mark Milley ersaksi selama sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat tentang kesimpulan operasi militer di Afghanistan. (REUTERS/Elizabeth Frantz)
Jenderal Mark Milley ersaksi selama sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat tentang kesimpulan operasi militer di Afghanistan. (REUTERS/Elizabeth Frantz)

Jenderal Mark Milley memberikan penilaian atas penarikan Amerika Serikat dari Afghanistan, ia mengatakan hal tersebut merupakan keberhasilan logistik tetapi kegagalan strategis.

Penilaian tajam itu dilontarkan Milley pada sidang luar biasa komite angkatan bersenjata Senat untuk memeriksa keberangkatan AS, setelah 20 tahun di Afghanistan.

Milley muncul bersama menteri pertahanan, Lloyd Austin, dan kepala Komando Pusat AS, Jenderal Kenneth 'Frank' McKenzie, dalam pemeriksaan silang paling intens dan panas terhadap kepemimpinan militer negara itu.

"Jelas perang di Afghanistan tidak berakhir seperti yang kami inginkan," kata Milley, dikutip dari Guardian.

"Kita harus ingat bahwa Taliban tetap menjadi organisasi teroris dan mereka masih belum memutuskan hubungan dengan al-Qaida,” tambahnya.

Milley, Austin dan McKenzie semuanya mengkonfirmasi bahwa ketika pemerintahan Joe Biden sedang mempertimbangkan kebijakannya tentang Afghanistan dalam beberapa bulan pertama menjabat, mereka percaya bahwa pasukan kecil AS, yakni sekitar 2.500 harus tetap ada.

Baca juga: Italia Merasa Berat Akui Pemerintahan Taliban di Afghanistan

Dalam wawancara 19 Agustus, Biden mengatakan bahwa pasukan AS akan tetap tinggal sampai semua warga Amerika dievakuasi. Tapi ketika tentara terakhir pergi dengan penerbangan pada tanggal 30 Agustus, diyakini masih ada lebih dari seratus orang Amerika.

Milley mengatakan itu adalah saran dari pimpinan militer untuk tetap berpegang pada batas waktu akhir Agustus untuk menyelesaikan keberangkatan, yang telah diterima Taliban.

Jika AS tetap tinggal hingga September Milley akan mencoba mengevakuasi lebih banyak orang.

Milley juga harus membela diri terhadap tuduhan bahwa dia sengaja berusaha untuk melemahkan otoritas Donald Trump sebagai panglima tertinggi karena takut bahwa mantan presiden meluncurkan perang asing sebagai pengalihan perhatian dari kekalahan pemilihannya pada bulan November.

"Loyalitas saya kepada bangsa ini, rakyatnya, dan konstitusi tidak berubah dan tidak akan pernah berubah," kata Milley kepada komite angkatan bersenjata Senat, Selasa (28/9/2021).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X