Seorang Ibu Tega Mengunci Puteranya 28 Tahun dalam Apartemen Hingga Alami Malnutrisi

- Rabu, 2 Desember 2020 | 20:27 WIB
Petugas kepolisian di Swedia menemukan pria dikunci dalam apartemen selama 28 tahun. (Foto: Expressen)
Petugas kepolisian di Swedia menemukan pria dikunci dalam apartemen selama 28 tahun. (Foto: Expressen)

Seorang ibu tega mengunci puteranya di dalam sebuah apartemen miliknya selama 28 tahun dengan kondisi kekurangan gizi (malnutrisi) dan hampir tak memiliki gigi lagi.

"Sang ibu diduga melakukan perampasan kemerdekaan secara ilegal dan menyebabkan cedera tubuh," kata juru bicara polisi di Swedia tepatnya Stockholm Ola Osterling pada Selasa (1/12/2020).

Dia mengatakan pria itu telah "dikurung untuk waktu yang sangat lama" di apartemen di pinggiran selatan Kota Stockholm tepatnya di Haninge.

Tetapi polisi tidak menanggapi terkait dengan temuan di lapangan kalau putera dari wanita itu dikurung selama 28 tahun seperti yang dilaporkan harian Expressen dan Aftonbladet.

Laporan media tersebut mengatakan bahwa ibu tersebut telah mengeluarkan putranya dari sekolah sejak dia berusia 12 tahun dan menahannya di dalam apartemen sejak saat itu.

Kakaknya menemukan pria yang kini berusia 41 tahun itu pada hari Minggu setelah ibunya, berusia 70-an, dibawa ke rumah sakit.

Kondisi pria tersebut kini dengan kaki yang terinfeksi hingga membuatnya hampir tidak bisa berjalan dan hampir tidak memiliki gigi hingga kemampuan berbicara yang terbatas, kata laporan itu.

Pihak kepolisian juga tidak mau mengomentari rincian itu, hanya mengatakan: "Pria itu ada di rumah sakit. Luka-lukanya tidak mengancam jiwa."

Sang ibu membantah kejahatan sudah dia lakukan terhadap puteranya, kata Otoritas Penuntutan Swedia.

Dokter di rumah sakit telah memberi tahu polisi tentang kasus tersebut.

Sementara saudaranya, yang menemukan pria itu, mengatakan bahwa apartemen itu sepertinya sudah bertahun-tahun tidak dibersihkan.

"Ada air seni, kotoran dan debu. Baunya busuk," katanya, seraya menambahkan bahwa dia harus melewati tumpukan sampah untuk melewati lorong apartemen.

"Tidak ada bisa membersihkan rumah itu selama bertahun-tahun."

"Aku syok, kecewa, tapi di saat yang sama lega. Aku sudah menunggu hari ini selama 20 tahun karena aku tahu bahwa ibu benar-benar mengendalikan hidupnya, tapi aku tidak pernah membayangkan sejauh mana itu," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X