Puluhan mayat diduga korban Covid-19 terus terdampar di Sungai Gangga. Kini, aparat harus memasang jaring di sungai yang dianggap suci tersebut untuk menangkap mayat.
Puluhan mayat yang membusuk muncul di sungai yang melalui Uttar Pradesh dan Bihar tersebut. Temuan ini memperparah "tsunami" Covid-19 di India dengan jumlah korban meninggal tembus angka 250 ribu.
Menteri Sumber Daya Air Bihar, Sanjay Kumar turut prihatin atas tragedi yang juga sekaligus merusak Sungai Gangga.
Diduga, hal ini terjadi karena warga tidak bisa lagi menemukan tempat untuk mengkremasi jenazah, sehingga akhirnya membuang begitu saja ke sungai.
Beredar video di media sosial yang memperlihatkan sopir ambulans melemparkan mayat ke sungai. Ada pula video lain memperlihatkan mayat-mayat di tepi Sungai Gangga tengah diendus oleh anjing liar.
Hal ini memicu kekhawatiran warga bahwa mereka tak mampu membeli kayu kremasi, atau krematorium yang kewalahan menangani banyaknya korban Covid-19.
Dilansir Times of India, sebelumnya, lebih dari 150 mayat mengambang di sungai di perbatasan Bihar. Tapi pejabat membantah dan mengatakan jumlahnya hanya sekitar 40.
"Mereka membengkak dan telah berada di air setidaknya selama lima hingga tujuh hari. Kami mengurus itu. Kita perlu menyelidiki dari mana mereka berasal, kota mana di UP (Uttar Pradesh) - Bahraich atau Varanasi atau Allahabad," ujar seorang pejabat lokal kepada NDTV.
Bihar dan Uttar Pradesh merupakan dua daerah termiskin di India, namun total populasinya mencapai 370 juta orang.
Berdasarkan pengakuan rumah sakit, ternyata ada oknum staf yang membuang mayat-mayat ke sungai karena tidak ada keluarga yang mengklaim jenazahnya.
Daripada repot melakukan upacara kremasi dan penguburan, staf memilih membuang mayat tersebut.
