Ini Alasan Ilmiah Kenapa Kamu Harus Makan Sebelum Lapar dan Berhenti Sebelum Kenyang

- Rabu, 28 Oktober 2020 | 15:10 WIB
Ilustrasi makan (Unsplash)
Ilustrasi makan (Unsplash)

Kamu mungkin pernah mendengar kalimat bijak "Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang." Dengan menerapkan pepatah ini, maka kamu bisa mengontrol nafsu makan.

Jangan menunggu sampai benar-benar kelaparan baru mengisi perut. Dilansir INDOZONE dari Brightside, berikut beberapa alasan kenapa kamu harus menerapkan "Makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang."

1. Terlalu lapar bisa membuatmu makan berlebihan

-
Ilustrasi makan berlebihan (Unsplash)

Kalau menunggu sampai benar-benar lapar baru menyantap makanan, maka kamu bisa kalap dan mengonsumsi makanan lebih dari seharusnya.

Penyebabnya adalah karena tubuh terlalu lama tidak diisi sehingga kadar gula darah menurun. Hal ini membuat kamu menjadi lepas kendali saat akhirnya tiba waktu makan.

2. Rasa lapar tidak begitu ampuh bikin kamu kurus

-
Ilustrasi diet bikin kurus (Pixabay)

Kamu mungkin mengira bahwa jika kelaparan, artinya kamu sedang menurunkan berat badan. Padahal, kelaparan justru membuat tubuh mengaktifkan "mode bahaya".

Tubuh justru menyimpan lemak dan membakar sedikit kalori sebagai cadangan energi untuk digunakan saat benar-benar darurat.

3. Rasa lapar membuatmu tak bijak memilih makanan

-
Ilustrasi makan makanan tak sehat (Unsplash)

Karena terlalu lapar, kamu jadi ingin memakan apa saja yang enak, padahal belum tentu sehat. Entah itu cemilan atau makanan dengan kalori tinggi, kamu akan langsung menyantapnya tanpa berpikir dua kali.

4. Kamu tak bisa selalu mengidentifikasi rasa lapar

-
Ilustrasi kelaparan (Pixabay)

Ada dua hormon yang bertanggung jawab akan rasa lapar. Pertama adalah hormon ghrelin yang merangsang selera makan, dan hormon leptin yang menekan selera makan.

Saat kamu tidak makan untuk beberapa lama, kadar ghrelin akan meningkat, dan setelah makan maka hormon leptin keluar.

Masalahnya, kedua hormon ini tidak selalu akurat karena otak telah belajar beradaptasi dengan gaya hidup seseorang. Kalau sudah biasa tidak sarapan, maka otak tidak akan "mendengarkan keinginan" hormon ghrelin.

5. Punya risiko tinggi dalam jangka panjang

-
Ilustrasi bahaya menunda lapar (Unsplash)

Jika kamu sering membiarkan tubuh berada dalam kondisi kelaparan, maka kamu akan mengalami gejala seperti sulit konsentrasi, pusing, merasa lemah, mual, sakit kepala, dan susah tidur.

Meski kamu disarankan makan sebelum lapar, tapi kamu juga harus bisa mengenali alasan kenapa kamu lapar. 
Apakah kamu lapar karena kebutuhan biologis, lapar karena emosional, atau lapar karena tidak mau menyia-nyiakan makanan yang ada di hadapanmu.

Jika mampu mengidentifikasi penyebab lapar, maka kamu akan benar-benar bisa menjalankan pepatah "Makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang."

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

X