Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini.
Raden Ajeng Kartini diketahui sebagai pahlawan nasional asal Jepara, Jawa Tengah, yang memperjuangkan hak dan emansipasi wanita.
Berikut fakta-fakta seputar Kartini yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Meninggal di Usia Muda
Kartini meninggal dunia di usia yang masih sangat muda yakni 25 tahun.
Lahir pada 21 April 1897, Kartini menghembuskan napas terakhir pada 17 September 1904, 4 hari usai melahirkan putra pertamanya yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat.
2. Suka Memasak
Sosok Kartini dulunya suka memasak bahkan dia menciptakan banyak sekali resep masakan, termasuk sup pangsit Jepara dan ayam besengek.
Resep yang ditulisnya dalam aksara Jawa menggunakan alat ukur seperti takaran bahan seperti kati, elo, dan cangkir (alat ukur pada abad 20).
Buku resep dalam aksara Jawa itu diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia serta sudah diganti takarannya dengan menggunakan takaran modern dan ditulis kembali oleh cicit dari Kartini, yaitu Suryatini N. Ganie.
Bahkan, dulu Kartini menjadikan kemampuannya memasak sebagai alat negosiasi untuk kepentingan hubungan antara negara, yang pada masa itu dengan Belanda.
Dengan memasak, Kartini menunjukkan peradaban Jawa di mata bangsa Eropa.
3. Bengkel Ukir Kayu
Di samping membangun sekolah untuk perempuan sebagai bentuk perjuangannya akan emansipasi wanita, Kartini juga memperkenalkan ukiran Jepara sampai ke Eropa.