Hirup Udara yang Sama, Alasan Medis Kita Bisa Negatif COVID-19 Saat yang Lain Terinveksi

- Jumat, 28 Januari 2022 | 16:18 WIB
Ilustrasi tes swab. (Dok: ELements Envanto)
Ilustrasi tes swab. (Dok: ELements Envanto)

Sebagian kita selalu bertanya, kenapa seseorang di dalam anggota keluarga bisa ada yang negatif COVID-19, padahal sudah ada yang dinyatakan positif setelah dilakukan tes PCR.

Bagaimana ini mungkin? Kita tahu penyebaran SARS-CoV-2 melalui partikel di udara. Beberapa penelitian juga telah melihat seberapa cepat virus dapat menyebar melalui lingkungan di komunitas.

Jadi, bagaimana mungkin orang yang menghirup udara yang sama dengan mereka yang terinfeksi COVID-19, tetap tidak terinfeksi?

Seperti yang dilansir Aljazeera, menurut sebuah studi terbaru, jawabannya mungkin terletak pada orang yang terpapar virus corona lain di masa lalu yang memungkinkan mereka membuat sel kekebalan memori, yang disebut sel T.

Sel T ini lah yang memberikan perlindungan terhadap seseorang dari virus corona SARS-Cov-2.

Istilah coronavirus adalah istilah yang luas yang mencakup sejumlah virus selain yang menyebabkan COVID-19.

Banyak flu biasa yang kita lihat disebabkan oleh virus yang termasuk dalam keluarga coronavirus.

Studi ini menunjukkan bahwa sel T memori yang dibuat oleh paparan virus ini bisa menjadi alasan mengapa beberapa orang dites COVID-19 bisa hasilnya negatif negatif meskipun tinggal dengan seseorang yang dites positif.

Meskipun virus corona yang berbeda menyebabkan penyakit yang berbeda dan virus berperilaku dengan cara yang berbeda, mereka memiliki beberapa karakteristik bersama yang mengelompokkannya ke dalam keluarga yang sama.

Kesamaan struktural mereka yang sama memungkinkan sel-sel kekebalan yang mengenali satu jenis virus corona untuk mengenali jenis lain.

Penelitian ini dilakukan terhadap 52 orang dites visus COVID-19. Tujuannya adalah untuk menangkap titik paling awal di mana orang-orang ini mengembangkan respons imun terhadap virus SARS-Cov-2.

Pada penelitian ini darah mereka diuji untuk sel-sel kekebalan antara hari pertama dan hari keenam ketika kontak rumah tangga mereka dinyatakan positif COVID-19.

Mereka menemukan tingkat sel T memori yang lebih tinggi dalam sampel mereka yang dites negatif pada tes PCR untuk COVID-19 daripada mereka yang dites positif.

Para penulis percaya tingkat dan kecepatan di mana sel T memori menjadi aktif setelah terpapar COVID-19 di rumah mereka menunjukkan bahwa sel-sel kekebalan ini sudah ada sebelumnya dari infeksi virus corona sebelumnya, dan bukan dari paparan SARS-Cov saat ini. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X