Waspada! Kencing Tikus Menyerang Tulungagung, 3 Orang Meninggal Dunia dalam 2 Bulan

- Senin, 16 Januari 2023 | 09:08 WIB
Petugas membedah tubuh tikus (Z Creators/Firman Imansyah)
Petugas membedah tubuh tikus (Z Creators/Firman Imansyah)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, pada akhir Desember 2022 dan awal Januari 2023 ini, 3 warga Tulungagung meninggal dunia karena leptospirosis.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira ini disebarkan oleh tikus yang ada di lingkungan sekitar, bakteri tersebut bisa menular melalui kotoran, cairan maupun bekas gigitan tikus yang terinfeksi leptospira. 

-
Petugas menangkap tikus di sekitar tempat kejadian (Z Creators/Firman Imansyah)

Proses masuknya ke dalam tubuh manusia bisa melalui luka yang ada di tubuh manusia, atau melalui makanan yang telah tercemar bakteri ini.

Hal ini disampaikan oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Didik Eka.

Didik mengatakan, tercatat sepanjang dua bulan terakhir ini ada enam warga Tulungagung yang terjangkit penyakit yang satu ini, tiga orang meninggal dunia sedangkan lainnya bisa sembuh dan masih dirawat.

"Sampai saat ini ada 6 orang pasien, 3 orang meninggal dan yang 3 lainya bisa sembuh," ujarnya.

-
Petugas mengambil sampal ginjal tikus (Z Creators/Firman Imansyah)

Didik merinci, temuan kasus pada Desember 2022 ditemukan di wilayah Kecamatan Ngunut Tulungagung, di lokasi itu ditemukan satu orang terpapar hingga meninggal dunia.

"Pada Desember itu kita temukan 1 pasien dan meningal dunia di kecamatan Ngunut," ucapnya.

Kemudian pada awal 2023 ini, satu warga Tulungagung yang tinggal di Kabupaten Sidoarjo dipastikan meninggal dunia karena leptospirosis.

-
Petugas membedah tubuh tikus (Z Creators/Firman Imansyah)

Temuan lainnya adalah di Desa Dono, Kecamatan Sendang dan Kecamatan Bandung. Dari dua lokasi ini satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya bisa sembuh.

"Jadi dua bulan terakhir ini ada 3 pasien yang meninggal dunia, semoga tidak jatuh korban lagi," ucapnya.

Didik menjelaskan, pascatemuan penyakit di satu lokasi, pihaknya langsung mengambil sampel tikus di lokasi itu dan menguji kondisinya.

"Kita lakukan sampel, kita tangkap tikus yang ada di sekitar lingkungan masyarakat di lokasi itu, kemudian ginjalnya kita ujilabkan, hasilnya memang kita temukan tikus yang positif membawa bakteri ini," jelasnya.

Selain kondisi lingkungan yang tidak sehat, didukung dengan perilaku masyarakat yang tidak menyimpan makanan di lokasi yang tepat, bakteri ini juga dengan mudah menyerang di lokasi banjir.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X