Alami Batuk dan Pilek, Apakah Perlu Langsung Swab Antigen?

- Sabtu, 5 Februari 2022 | 19:30 WIB
Ilustrasi menderita batuk dan pilek (Pixabay/BakiBG)
Ilustrasi menderita batuk dan pilek (Pixabay/BakiBG)

Gejala varian Omicron sulit terdeteksi dan sangat mirip dengan flu biasa. Itu mengapa batuk dan pilek menjadi gejala yang sering diwaspadai sebagai Omicron.

Lalu kapan sebaiknya kita perlu melakukan tes antigen atau PCR untuk memastikan bahwa batuk dan pilek yang diderita benar-benar positif Omicron bukan flu biasa?

Mengutip dari CDC, gejala varian Omicron memang sangat-sangat mirip dengan flu biasa.

Gejala infeksi mutasi COVID-19 ini umumnya ditandai dengan batuk kering, kelelahan yang membuat badan pegal dan nyeri, hidung tersumbat dan berair, sakit tenggorokan, sakit kepala hingga sakit perut. Akan tetapi pada mayoritas pasien tidak ada yang mengalami demam.

Baca juga: Pakar: Omicron Menyebar Cepat tapi Gejalanya Ringan, Tak Perlu ke Rumah Sakit

Hal inilah, yang kemudian menurut Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan, Sp.P (K) menjadi slah satu acuan untuk mendeteksi Omicron.

"Memang gejalanya mirip flu, tapi Omicron ini juga disertai nyeri tenggorokan, batuk kering terus-menerus, sakit kepala, lesu, letih, nyeri otot, kadang-kadang demam, jadi lengkap gejalanya. Kalau flu biasanya bersin, pilek, hidung gatal dan flu cukup istirahat dan minum vitamin,” ucapnya dalam acara diskusi "Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan Covid" bersama SOHO, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Erlina mengungkap, bagi mereka yang benar-benar terpapar Omicron harus melakukan isolasi mandiri (isoman) dan wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) kurang lebih 10-13 hari.
 
Selain itu, menurutnya masa pemulihan Omicron juga lebih cepat sebab gejalanya lebih ringan dibandingkan dengan delta.

"Kalau Omicron karen gejala ringan pemulihan lebih cepat, hari ke 5-7 ini sudah  negatif hasilnya. Apalagi tanpa gejala ini 10 hari dan kalau bergejala 10 hari plus 3 hari," terangnya.

Namun, untuk memastikan status COVID-19 Omicron atau bukan, kita tentu perlu melakukan tes swab antigen atau PCR.

Terkait soal ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi - RS Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI menjelaskan batuk dan pilek yang dialami harus diukur intensitasnya.

Jika masih ringan dan jarang tidak perlu langsung tes swab antigen. Akan tetapi jika intensitasnya sudah amat sering, sebaiknya langsung lakukan pemeriksaan. 

"Kalau hanya batuk sekali, tidak (perlu swab). Tapi batuknya terus-menerus, pilek terus-terusan, untuk memastikan flu biasa atau gak, perlu melakukan antigen dulu.  Kalau memang positif, maka PCR dan langsung berobat dan isoman kalau memang tidak memerlukan ke rumah sakit," pungkasnya.
 
 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X