Setiap pasangan suami istri yang baru menikah, tentu sangat mendambakan kehadiran sang buah hati, yang jadi pelengkap kebahagiaan.
Sayangnya, tak semua pasangan suami istri langsung diberi anugerah anak. Ada pasangan yang harus menunggu hitungan tahun atau puluhan tahun baru dikaruniai anak.
Kondisi seperti ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari gangguan kesuburan hingga pola hidup yang tidak sehat.
Shanty Olivia Jasirwan yang merupakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi RS Pondok Indah, Jakarta Selatan mengatakan, ada sembilan pola hidup tidak sehat yang menjadi penghambat pasangan suami istri punya anak.
Dilansir dari ANTARA, berikut ini sembilan faktor penghambatnya.
1. Menunda menikah dan hamil
Menunda menikah dan hamil, adalah salah satu faktor pemicu pasangan sulit mendapatkan keturunan. Biasanya faktor karir yang ingin dicapai adalah alasan dibalik penundaan tersebut.
Padahal, kesuburan wanita akan menurun seiring dengan bertambahnya usia, apalagi saat usia wanita di atas 37 tahun.
Di usia itu, kuantitas dan kualitas sel telur wanita akan menurun cepat dan merosot drastis hingga akhirnya menopause.
2. Berat badan yang tak terjaga normal
Faktor berat badan adalah salah satu pemicu yang membuat pasangan sulit mendapatkan keturunan.
Pada wanita, berat badan yang tidak ideal bisa menjadi pemicu gangguan kesuburan akibat ketidakseimbangan hormonal dan gangguan ovulasi.
Sementara pada pria, beberapa penelitian membuktikan obesitas dapat menurunkan kualitas semen, konsentrasi, motilitas sperma dan kerusakan DNA sperma.
Kendati demikian, berat badan yang rendah juga bisa menjadi penyebab konsentrasi sperma menurun.
3. Merokok
Kita semua tau bahwa merokok tidak baik untuk dilakukan. Pada pria, kebiasaan ini dapat menyebabkan turunnya produksi sperma, motilitas dan morfologi yang normal.
Sedangkan pada wanita, merokok dapat dapat membuat hormon kacau dan mempengaruhi kualitas sel telur.
