Sering Sakit Kepala? Waspadai Jika Gejalanya Seperti Ini

- Rabu, 15 Juli 2020 | 14:18 WIB
Ilustrasi sakit kepala. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi sakit kepala. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Sakit kepala adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat. Beberapa orang mungkin khawatir sakit kepala merupakan indikasi ada masalah di otak. Sebenarnya sakit kepala merupakan keluhan yang umum dan bisa terjadi kapan saja seumur hidup.

Akan tetapi, ada sakit kepala yang harus diwaspadai. Dijelaskan oleh dr Rubiana Nurhayati, SpS, ada dua jenis sakit kepala yakni primary headache dan secondary headache. Primary headache adalah jenis sakit kepala yang umum terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan berlebih. Sedangkan secondary headache perlu diwaspadai karena bisa dipicu oleh masalah di dalam atau di luar otak.

Sakit kepala yang ditakuti itu secondary headache, terutama kalau bicara di dalam otak atau disebut intrakranial. Penyebabnya bisa aneurisma yaitu kelainan pembuluh darah yang bentuknya tidak normal, seperti balon,” ujar dr Rubiana saat menjawab pertanyaan Indozone dalam webinar ‘Nyeri Kepala: Penyebab & Solusinya’ yang diselenggarakan oleh RSPI Group, Rabu (15/7/2020).

Aneurisma dapat menyebabkan pembuluh darah di otak pecah tanpa perlu ada pemicu dan tidak ada gejalanya. Waktunya bisa terjadi kapan saja dan di usia berapapun sebab aneurisma adalah kongenital atau bawaan. Ketika pembuluh darah di otak tersebut pecah maka dapat menyebabkan stroke dan pendarahan di otak. Kondisi inilah yang harus diwaspadai oleh masyarakat.

“Biasanya sakit kepala yang diwaspadai itu kalau gejalanya selalu sama, di tempat yang sama, tidak berpindah, terjadi terus menerus, dan makin lama progresif, jadi makin sakit,” kata dr Rubiana.

Apabila menemukan gejala tersebut, maka ada baiknya melakukan pemeriksaan di kepala minimal CT scan. Bisa juga dilakukan pemeriksaan MRI atau MRA. Tujuan pemeriksaan ini tentu saja untuk melihat ada atau tidaknya kelainan di dalam otak atau intrakranial.

Dikatakan oleh dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah itu, jika aneurisma diketahui sejak awal dan diameternya masih kecil maka masih bisa ditangani agar pembuluh darahnya tidak pecah. Namun apabila terlambat ditangani, aneurisma dapat menyebabkan stroke.

“Lalu yang harus diwaspadai juga kalau sakit kepalanya disertai demam dan rasanya makin hebat. Hati-hati dengan meningitis. Sakit kepala dengan kejang juga harus diwaspadai,” ucap dr Rubiana.

Ia menekankan, masyarakat perlu mewaspadai sakit kepala yang terjadi terus menerus di tempat yang sama dan makin lama makin sakit. Selain itu, waspadai pula sakit kepala yang terjadi tiba-tiba tanpa pemicu. Sebab bisa jadi itu karena ada pendarahan di otak yang tidak diketahui.

“Tidak ada salahnya juga sekali-sekali skrining untung melihat ada atau tidak aneurisma dari lahir,” pungkas dr Rubiana.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X