6 Tanda dan Gejala Anemia Paling Umum yang #KAMUHARUSTAU

- Selasa, 21 Juli 2020 | 17:30 WIB
Ilustrasi anemia (photo/elcaminohealth)
Ilustrasi anemia (photo/elcaminohealth)

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), anemia mempengaruhi 1,62 milian orang di dunia, yang menyerang sekitar 28% dari populasi global.

Anemia adalah suatu kondisi medis di mana kualitas atau kuantitas sel darah merah dalam tubuh berkurang, yang menyebabkan kurang darah yang kaya akan oksigen. Anemia dapat terjadi karena berbagai alasan seperti kekurangan zat besi, kehilangan darah atau kehamilan.

Dalam kebanyakan kasus anemia, orang tersebut kekurangan zat besi dalam tubuhnya, oleh karena itu anemia ini dikenal sebagai anemia defisiensi besi.

Zat besi sangaat penting bagi tubuh karena digunakan untuk produksi sel darah merah dan hemoglobin, yang dibutuhkan untuk pengiriman oksigen ke berbagai organi tubuh.

Seseorang dengan anemia akan mengalami berbagai gejala di mana beberapanya sangat umum terjadi.

Tanda-tanda Anemia Paling Umum

Dalam kebanyakan kasus, seseorang yang menderita anemia biasanya mengalami gejala seperti:

  • Kulit pucat
  • Kelelahan ekstrim
  • Perasaan akan pingsan (lightheadedness)
  • Kesulitan bernafaas
  • Detak jantung cepat
  • Iritabilitas

Tanda-tanda Anemia yang Tidak Biasa

1. Rambut rontok

-
Ilustrasi rambut rontok (photo/Unsplash/National Cancer Institute)

Kita umumnya akan kehilangan 100 helai rambut dalam sehari. Dalam kasus anemia defisiensi besi, folikel rambut masuk ke fase istrihat karena kekurangan oksigen. Hal ini membuat rambut rontok lebih cepat tanpa rambut baru tumbuh kembali sampai anemia diobati.

2. Mengidam es

-
Ilustrasi es krim (photo/Pixabay/StockSnap)

Telah terlihat dalam banyak kasus anemia defisiensi besi bahwa orang tersebut akan mulai mengidam es. Kondisi ini disebut pica, di mana orang tersebut sangat membutuhkan barang-barang non-makanan. Pica untuk es dikenal sebagai tanda kekurangan zat besi dalam tubuh.

3. Lidah meradang

-
Ilustrasi lidah (photo/Pexels/Oleg Magni)

Salah satu alasan mengapa mereka sangat membutuhkan es adalah untuk menenangkan lidah yang merah, meradang dan bengkak. Secara medis dikenal sebagai glossitis, lidah yang meradang adalah tanda langka anemia.

Gejala ini bisa menjadi lebih buruk dan orang tersebut dapat mengalami kesulitan dalam mengunyah dan menelan. Seiring dengan lidah yang membengkak, orang tersebut juga akan mengalami bibir pecah-pecah di sudut mulut dan bisul.

4. Kuku abnormal

-
Ilustrasi kuku abnormal (photo/Healthline)

Kilonychia adalah istilah medis yang digunakan untuk kuku yang tampak seperti sendok dan memiliki depresi di bagian tengah. Kondisi ini juga lazim pada orang yang terserang anemia. Orang tersebut juga mungkin memiliki kuku yang tipis, rapuh, dan rentan retak.

5. Gangguan tidur

-
Ilustrasi gangguan tidur (photo/Unsplash/Yuris Alhumaydy)

Bahkan setelah merasa lelah sepanjang hari, penderita anemia tidak dapat tidur dengan tenang. Suatu kondisi yang disebut sindrom kaki gelisah, di mana seseorang memiliki keinginan tah tertahankan untuk menggerakkan kaki mereka, lazim pada orang dengan anemia.

Mereka mungkin merasakan sensasi pin dan jarum di kaki pada malam hari, sehingga sulit bagi orang tersebut untuk tidur. Orang tersebut juga akan merasa kesal, lelah, dan mengantuk di siang hari.

6. Gejala neurologis

-
Ilustrasi depresi (photo/Pexels/Nathan Cowley)

Ketika zat besi dalam tubuh benar-benar habis, tubuh mungkin mulai menunjukkan gejala neurologis seperti kecemasan, kesulitan berkonsentrasi, perubahan suasana hati dan bahkan depresi.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X