Anak Susah Konsentrasi? Kenali Gejala GPPH Pada Anak

- Jumat, 24 Juli 2020 | 16:36 WIB
Ilustrasi anak susah konsentrasi. (Freepik).
Ilustrasi anak susah konsentrasi. (Freepik).

Setiap anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda. Di sisi lain, ada anak yang mengalami gangguan kesehatan dalam pertumbuhannya. Salah satunya adalah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (GPPH).

GPPH merupakan gangguan neurodevelopmental yang paling banyak ditemukan pada usia sekolah dasar. Angka kasus GPPH di dunia adalah 2-18%. Diperkirakan 1 dari 11 anak mengalami GPPH.

Masalah GPPH pada anak tidak bisa dianggap sepele. Sebab 30-80% kasus GPPH menetap sampai remaja. Bahkan sebanyak 65% kasus menetap sampai dewasa. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup anak nantinya. Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk mengenali gejala GPPH pada anak.

“Seorang anak dikatakan GPPH apabila mengalami gejala terus menerus lebih dari 6 bulan dan terjadi di lebih dari dua tempat. Lalu, gejala harus dimulai sebelum usia 12 tahun, kalau gejalanya dimulai usia 13 atau 14 tahun mungkin itu kelainan lain. GPPH juga mengganggu fungsi sosial, akademik, dan pekerjaan pada anak,” ujar dr Herbowo Soetomenggolo SpA (K) dalam suatu webinar, Jumat (24/7/2020).

Dirinya menekankan, tanda utama anak mengalami GPPH adalah mengganggu. Contoh hubungan antara anak dengan orang lain kurang baik, nilai akademiknya buruk, dan sulit menyelesaikan pekerjaannya karena tidak bisa konsentrasi. Gejala utama GPPH ada dua yakni inatensi serta gangguan hiperaktif dan impulsivitas.

Dalam paparannya dokter yang berpraktik di RS Hermina Jatinegara itu menjelaskan, gejala inatensi ditandai dengan kurang teliti saat mengerjakan sesuatu, gagal memusatkan perhatian pada hal-hal kecil, tampak tidak mendengarkan bila diajak bicara, dan tidak bisa menyelesaikan tugas. Selain itu, anak juga sulit mengatur tugas dan aktivitas, cenderung menghindari tugas yang membutuhkan konsentrasi, sering menghilangkan benda, serta mudah terganggu oleh hal-hal di luar.

Kemudian untuk gejala hiperaktif dan impulsivitas ditandai dengan gelisah, suka menggoyang-goyangkan kaki, sering meninggalkan tempat duduk, berlari dan memanjat berlebihan, serta sulit duduk diam dan terus bergerak. Anak dengan GPPH juga biasanya suka berbicara berlebihan, sering memotong pembicaraan, sulit menunggu giliran, serta suka menyela dan memaksakan kehendak pada orang lain.

“Jika syarat-syarat ini enggak terpenuhi, maka enggak bisa disebut anak mengalami GPPH,” kata dr Herbowo.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X