Putri aktor laga legendaris dan ikon budaya pop Bruce Lee, Shannon Lee, mengecam penggunaan istilah "kung flu" oleh Presiden Donald Trump sebagai panggilan untuk Covid-19.
Lee mengatakan bahwa retorika rasis Trump bertentangan dengan semangat dari praktik kung fu serta ajaran-ajarannya. Istilah tersebut digunakan Trump saat kampanye di Tulsa, Oklahoma minggu lalu.
"Aku bisa menyebutkan 'kung flu'. Aku bisa menyebutkan 19 versi nama yang berbeda," kata Trump kepada simpatisannya.
Meski sudah diperingati oleh komunitas Asia-Amerika, namun Trump tetap mengucapkan istilah tersebut di depan pendukungnya di Dream City Church, Phoenix.
Para pejabat seperti sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany dan penasihat Gedung Putih Kellyanne Conway juga ikut menggunakan istilah kung flu.
Hal ini justru membuat Shanon Lee merasa kesal dengan pernyataan para pejabat dari partai sayap kanan tersebut. Lee menegaskan bahwa istilah 'kung flu' bukan lelucon.
"Komentar itu sangatlah rasis, khususnya dalam konteks zaman pandemi sekarang. Karena itu membuat masyarakat China tidak aman," kata Lee seperti dilansir NBC, Kamis (2/7/2020).
Lee juga menjelaskan bahwa dalam bahasa China, istilah "kung fu" mengacu pada kedisiplinan atau keterampilan apa pun yang dicapai melalui kerja keras dan latihan.
Sehingga penggunaan istilah-istilah seperti "kung flu" dan "virus China" sangat meresahkan, apalagi bagi mereka yang menjaga filosofi bela diri kung fu sudah sejak lama.