Dampak Buruk Punya Pasangan yang Kurang Perhatian, Picu Gangguan Mental hingga Kematian

- Minggu, 13 Februari 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi pasangan yang bertengkar (Pixabay/Viktoria Korobova)
Ilustrasi pasangan yang bertengkar (Pixabay/Viktoria Korobova)

Saat mencari pasangan, sering kali kriteria utama kita adalah yang memiliki paras rupawan, bentuk tubuh yang bagus hingga pekerjaan yang mapan. Padahal sifat atau karakter juga perlu jadi pertimbangan.

Menurut jurnal Psychosomatic Medicine sangat penting untuk memastikan pasangan kita memiliki karakter yang penyayang dan perhatian. Pastikan juga 'pendengar yang baik' jadi salah satu sifatnya.

Baca juga: Bukan Cinta, Terlalu Cemburu Pada Pasangan Bisa Jadi Tanda Gangguan Jiwa!
Pasalnya, memiliki pasangan yang perhatian, bisa memahami, dan menghargai bisa membuat kamu lebih sehat dan sejahtera. 

-
Ilustrasi pasangan yang bertengkar (Pixabay/Viktoria Korobova)

Sebaliknya, punya pasangan yang kurang perhatian bisa memicu masalah kesehatan mental. Efek jangka panjangnya, bahkan bisa mempersingkat usia.
 
Hal ini sebagaimana yang diungkap peneliti Sarah Stanton Ph.D. Di mana menurutnya, pasangan yang hidup bersama, baik berstatus menikah maupun tidak harus saling menyayangi dan perhatian satu sama lain.

Sebab orang-orang yang memiliki pasangan kurang perhatian dan tak 'mendengar' dengan baik bakal menghadapi kesulitan dalam mengelola stres dan emosi. Alhasil dalam jangka panjang, stres yang menumpuk bisa menimbulkan kecenderungan mati muda.

-
Ilustrasi pasangan yang bertengkar (Pixabay/Viktoria Korobova)

Di mana pada faktanya, stres kronis juga menjadi kondisi yang berkaitan dengan enam penyebab kematian terbesar. Mulai dari penyakit jantung, kanker, hingga bunuh diri.
 
Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan Stanton bersama tim psikolog di University of Edinburgh, orang yang hidup dengan perhatian dan kasih sayang yang cukup dari pasangan dapat mengelola stres dengan baik. 

“Pada penelitian terhadap sekitar 1.200 orang berusia 25 hingga 74 tahun, diperoleh hasil jika seseorang punya pasangan yang bisa diandalkan dan mendukung mereka –ini bisa membantu mereka menghadapi stres dalam keseharian. Ini juga berhubungan dengan kesehatan mereka di kemudian hari," jelas Stanton yang dilansir dari The Australian, Minggu (13/2/2022).

Stanton juga mengungkap bahaya stres bagi kesehatan fisik. Di mana stres bisa mengubah bakteri di usus dan meningkatkan tekanan darah. Akibatnya membuat resiko stroke meningkat.

Dari situ, hormon kortisol melonjak seiring produksi glukosa dan membatasi efek insulin. Ini bisa menyebabkan prognosis buruk bagi penderita diabetes.

“Itu baru satu contoh. Masih banyak efek negatif lain dari stres yang mengancam kesehatan,” ujarnya. 

Sementara itu, menurut Pakar kasih dan sayang dari Psychology Today, Kory Floyd PhD menyebut kurangnya perhatian dan kasih sayang dari pasangan akan membuat hidup menjadi sepi. 

“Mau sebanyak apapun teman dan keluarga yang dia punya, begitu dia sendiri, rasa kesepian itu akan menyergap. Akhirnya mereka mengalami lebih banyak gangguan mood dan cemas berlebihan. Bahkan, lebih banyak yang mengalami gangguan kekebalan, meski untuk kondisi yang satu ini masih berkaitan dengan pengaruh gen," beber Kory.

Oleh sebab itu, Kory menyarankan agar orang-orang yang berpasangan dapat saling perhatian dan menyayangi. Sebab kurang perhatian dan kasih sayang tidak pernah menjadi kondisi yang menetap. Semuanya bisa disesuaikan dan diubah.  


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X