Alasan Wajib Vaksin Dosis Lengkap, Ahli: Tak Sebabkan Long COVID-19!

- Jumat, 18 Februari 2022 | 11:45 WIB
Ilustrasi suntikan vaksin (Pixabay/Udom Pinyo)
Ilustrasi suntikan vaksin (Pixabay/Udom Pinyo)

Di tengah lonjakan infeksi varian Omicron, sebuah studi mengungkap kabar baik bahwa bahwa suntikan vaksin berpotensi dapat mengurangi risiko Long Covid pada pasien.

Melansir Independent, dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis data milik Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) pada lebih dari 6.000 orang. Mereka diketahui telah menerima dua dosis vaksin Pfizer dan Moderna.

Baca juga: Tes PCR Berulang Kali Hasilnya Berbeda-beda, Ini Fakta Kesehatan yang Perlu Kamu Tahu

Kemudian, peneliti menemukan sebanyak 41 persen orang yang sudah divaksinasi lengkap lebih kecil kemungkinannya memiliki gejala, 12 pekan setelah didiagnosis COVID-19. Artinya, orang yang sudah divaksinasi kecil kemungkinannya untuk mengalami Long Covid.

“Ini adalah alasan lain bagi masyarakat untuk divaksinasi, serta mengurangi risiko penyakit awal yang parah," ujar salah satu dosen di Kings College London, Dr Claire Steves.

Selain itu berdasarkan laporan UK Health Security Agency (UKHSA), vaksin COVID-19 yang ada di dunia saat ini, khususnya Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Janssen, terbukti tidak menyebabkan keberbahayaan yang berarti.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah vaksinasi dilaporkan sangat normal, tidak sebabkan kasus parah atau meninggal dunia.

Bahkan, studi terbaru mengungkap bahwa vaksin COVID-19 kecil kemungkinannya menyebabkan seseorang mengalami Long Covid sekalipun dia terinfeksi virus secara alami.

"Kesimpulan bahwa vaksin COVID-19 kecil kemungkinannya menyebabkan Long COVID diambil dari 15 penelitian yang dilakukan di seluruh dunia," bunyi laporan BBC, seperti yang dikutip Indozone, Jumat (18/2/2022).

Tak hanya sampai di situ, studi tersebut bahkan mengungkap vaksin lengkap juga ampuh mengurangi risiko infeksi atau penyakit yang parah jika seseorang tetap terpapar COVID-19.

"Mereka yang menolak divaksin COVID-19, lalu tertular virus, dominan alami Long Covid. Makanya, peneliti sangat menyarankan untuk divaksin," tambah laporan tersebut.

Studi-studi tersebut menjelaskan lebih detail bahwa orang yang mendapat suntikan 2 dosis vaksin Pfizer, Moderna, dan Astrazeneca, atau satu dosis Janssen, kecil kemungkinannya alami long Covid-19 yang berlangsung lebih dari 28 hari, dibanding mereka yang tidak divaksin atau hanya satu dosis vaksin.
 
Adapun berdasarkan data UKHSA, saat ini 2% warga Inggris laporkan mengalami gejala Long COVID seperti kelelahan, sesak napas, dan nyeri otot atau persendian. Gejala tersebut bisa terjadi lebih dari 4 minggu setelah terinfeksi.

"Orang yang sudah divaksin cenderung tidak mengalami kejadian tersebut atau memiliki gejala tapi durasi kejadiannya pendek," terang studi.

Bahkan Kepala Imunisasi UKHSA, dr Mary Ramsay, mengatakan, penelitian ini menambah deretan panjang manfaat mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X