Penyakit mental tidak boleh dianggap remeh. Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik atau raga. Bahkan dalam keadaan dan waktu tertentu, kesehatan mental jauh lebih penting daripada kesehatan fisik.
Dengan mental yang sehat, seseorang dapat melakukan aktivitas dengan lancar dan terukur. Sebaliknya, jika mental kita tidak sehat, kemungkinan besar apa-apa yang dilakukan akan tidak maksimal, dan bahkan kacau.
Bicara soal kesehatan mental, salah satu penyakit yang cukup sering dibicarakan adalah skizofrenia. Secara umum, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap yang tidak wajar.
Dan dalam pembahasan mengenai skizofrenia, pastilah kita sering mendengar kata 'waham'. Dalam istilah yang lebih populer, waham kerap disinonimkan dengan delusi atau halusinasi.
Ada beberapa jenis waham yang telah diklasifikasikan oleh para pakar kesehatan jiwa atau pakar skizofrenia.
Namun dalam artikel kali ini, Indozone menyajikan informasi mengenai waham siar.
Pengidap Merasa Apa yang Dipikirkannya Tersiarkan kepada Orang Lain
Jika Anda pernah berinteraksi atau melihat orang dengan skizofrenia (ODS), Anda mungkin tak merasa asing lagi melihat mereka bertingkah "lain", seakan memiliki dunia atau kehidupannya sendiri.
Yang demikian itulah yang dinamakan dengan waham. Untuk waham siar, secara umum dapat didefinisikan sebagai bentuk keyakinan bahwa pikiran orang yang mengalaminya dipancarluaskan atau disiarkan layaknya siaran televisi kepada orang lain sehingga si pengidap merasa apa yang ada dalam pikirannya juga dilihat oleh orang lain.
Yang demikian juga dapat kita temui dalam film 'Shutter Island' (2010) yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio.
Dikutip dari lama Wikibooks, waham Siar adalah jenis waham yang umum dialami oleh orang dengan skizofrenia yang meyakini bahwa pikiran internal dalam otaknya disiarkan kepada orang lain sehingga orang lain tersebut dapat mengetahui pikiran orang tersebut.
Waham siar perlu dibedakan dengan waham sisipan (pikiran) yang merupakan kebalikannya (keyakinan bahwa pikiran orang lain atau makhluk lain disisipkan ke pikiran orang yang mengalaminya).
Waham siar juga berbeda dengan waham penarikan pikiran, yakni waham berupa keyakinan bahwa pikiran seseorang ditarik/dicabut dari dalam otaknya, sehingga merasa bahwa pikirannya telah terhapuskan (removed).
Ahli skizofrenia, Kurt Schneider, telah menguraikan tentang ‘waham penarikan pikiran’ pada tahun 1939. Pada karyanya kemudian, Contributions to Psychiatry (1964), Schneider menambahkan waham siar dalam penjelasannya. Schneider menggolongkan kedua waham tersebut kepada ‘gejala skizofrenia yang utama’ (first-rank symptoms), maksudnya bahwa waham-waham tersebut adalah gejala umum terdapat pada skizofrenia dan bukan pada gangguan psikiatrik lainnya.
