Ikut 'Terinfeksi' Virus Korona, Restoran Hotpot di Tiongkok Tutup

- Rabu, 12 Februari 2020 | 16:25 WIB
Ilustrasi makan di restoran hotpot (Unsplash/Esperanza Zhang)
Ilustrasi makan di restoran hotpot (Unsplash/Esperanza Zhang)

Setelah manusia, restoran di Hong Kong turut menjadi korban wabah virus corona. Hal itu disebabkan karena 10 anggota keluarga terinfeksi virus corona usai menyantap hidangan bersama di restoran yang menyediakan konsep makan bersama memakai hotpot.

Hotpot atau yang dikenal juga sebagai steamboat adalah kuali yang dipakai untuk menghidangkan makanan hangat berisi bahan-bahan seperti daging, makanan laut, dan sayuran. 

Melansir dari Channel New Asia, Rabu (12/2/2020), atas kejadian itu para ahli kesehatan Tiongkok memberi peringatan. Bahwa ada satu keluarga di Hong Kong positif terinfeksi virus corona setelah makan bersama di restoran hotpot pada liburan Imlek beberapa waktu lalu.

Informasi tersebut telah membuat warga Tingkok khawatir. Mereka mulai menghindari makan di restoran hotpot. Imbasnya, beberapa restoran hotpot tutup. Seperti, Xiabuxiabu ditutup karena pendapatan turun 7,1 persen, Haidilao berakhir 4,8 persen lebih rendah sementara Yihai International, yang membuat bumbu dan saus untuk hot pot, turun 2,7 persen.

Di Hong Kong, jaringan restoran seperti Fairwood, Cafe de Coral, Yoshinoya, dan Maxim mengumumkan bahwa mereka sementara menarik menu yang disajikan dengan konsep hotpot yang ada di restoran mereka.

Maxim juga mengonfirmasi bahwa dua anggota keluarga yang terinfeksi dari kelompok hotpot bekerja di dua cabang mereka, yang akan ditutup untuk disinfektan.

Haidilao, rantai hotpot terbesar di Tiongkok, telah menutup semua cabangnya di daratan, tempat wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Sementara itu, salah satu restoran hotpot mengaku tidak akan tutup. Tetepi mereka menyiasati penyebaran virus Covid-19 dari pelanggan yang datang melalui pemeriksaan suhu tubuh.

Sam Wong, yang memiliki 66 Hotpot, sebuah restoran yang dikelola keluarga mengatakan sekitar 20 pelanggan telah membatalkan pemesanan sejak informasi itu muncul.

"Saya tidak berpikir untuk mengubah cara makan secara lebih khusus, mengingat kebiasaan makan orang Tiongkok ialah berbagi makanan secara komunal," kata Wong, 39, kepada AFP.

Wong mengatakan bahwa dia sedang melakukan pemeriksaan termometer pada semua pelanggan, telah meletakkan tikar lantai yang dibasahi disinfektan di pintu masuk restorann dan mengganti sumpit pakai ulang dengan sekali pakai.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X