Mengenal Tahapan Infeksi Raja Singa, Penyakit Menular Seksual yang Berbahaya

- Minggu, 5 Juni 2022 | 05:00 WIB
Ilustrasi penyakit raja singa (Freepik/Staras)
Ilustrasi penyakit raja singa (Freepik/Staras)

Raja Singa atau sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan karena adanya infeksi bakteri pada kulit, alat kelamin, mulut, bahkan sistem saraf. 

Penyakit menular ini jarang diketahui sebab memerlukan pemeriksaan secara medis untuk mengetahui penularannya.

Penularan raja singa bisa melewati kulit dan juga selaput lendir (mukosa) dengan luka.

Biasanya, sifilis berawal dari luka yang tidak menyakitkan pada mulut, dubur, atau alat kelamin. 

Karena itu, tak jarang orang tidak mengenali bahwa dirinya tengah mengidap penyakit sifilis.

Penyebab Sifilis

-
Ilustrasi penyakit raja singa (Freepik)

Penyebab utama dari penyakit raja singa (sifilis) karena adanya bakteri yang menyebar ke dalam tubuh.

Bakteri tersebut adalah Treponema pallidum. Penyebaran bakteri ini bisa terjadi karenanya adanya penularan dari orang yang mengidap sifilis saat melakukan kontak secara langsung.

Bakteri penyebab penyakit ini bisa berasal dari gaya hidup seseorang yang kadang melakukan hubungan seksual tanpa melakukan pengaman (kondom) atau berhubungan seks dengan lebih dari satu orang.

Dengan demikian, sifilis bisa muncul saat orang kurang memperhatikan kebersihan sekitar area sensitif tubuhnya, melakukan hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan sehingga memudahkan penularan.

Lalu bagaimana orang bisa mengetahui mengidap sifilis atau tidak?

Diagnosa Sifilis

-
Ilustrasi penyakit raja singa (Freepik)

Untuk mengetahui infeksi bakteri penyebab sifilis seseorang harus mendapat penanganan medis.

Dalam prosedur medisnya, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel cairan luka dan tes darah. 

Pengambilan cairan luka berguna untuk mengetahui keberadaan bakteri penyebab sifilis.
 
Sementara tes darah ini digunakan untuk mengetahui adanya kandungan antibodi yang melawan infeksi. 

Agar penderita sifilis tidak mengalami kerusakan yang lebih besar pada tubuhnya, maka dibutuhkan pengobatan dan pencegahan secepatnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X