Lebih dari 100 vaksin virus corona dibuat peneliti dari seluruh dunia. Data dari World Health Organization (WHO) dilaporkan terdapat sekitar 12 yang dalam pengujian, terutama mengevaluasi keselamatan.
Namun baru vaksin virus corona buatan Sinovac Biotech dari Tiongkok, yang dianggap memperlihatkan kemajuan siginifikan. Vaksin ini bahkan telah sampai di Indonesia.
Rencananya, Sinovac Biotech dari Tiongkok akan dibawah pengawasan Biofarma. Sebelum diedarkan, vaksin virus corona ini akan dilakukan pengujian terlebih dahulu.
Uji Coba Pada Moyet
Peneliti dari Sinovac Biotech, sebuah perusahaan farmasi yang berbasis di Beijing, memberikan dua dosis berbeda dari vaksin Covid-19 terhadap delapan kera.
Sebelumnya, vaksin virus corona disuntikkan ke kera tersebut. Sekitar tiga minggu kemudian, sampe SARS-CoV-2 tahap awal, dimasukkan ke paru-paru kelompok monyet tersebut, Indozone lansir dari sciencemag.org, Senin (20/7/2020).
Dari hasil penelitian yang diterbitkan di sciencejournal, hasilnya monyet yang telah mendapatkan vaksin ternyata bebas virus corona. Setelah diperiksa, tak terdeteksi Covid-19 pada paru-parunya.
Monyet yang diberikan dosis tertinggi vaksin memiliki respon terbaik.
Sayangnya, uji coba tersebut sempat diragukan oleh University of Pittsburgh, Amerika Serikat. beranggapan bawah uji hasil uji coba pada monyet terkadang berbeda jika digunakan oada manusia.
Douglas Reed dari University of Pittsburgh yang juga tengah mengembangkan dan menguji vaksin Covid-19 mengomentari vaksin virus corona dari Tiongkok. Menurutnya, jumlah hewan terlalu kecil untuk menghasilkan hasil yang signifikan secara statistik.
Tim Douglas Reed telah membuat laporan mengenai hal ini yaitu menimbulkan kekhawatiran baru. Misalnya, vaksin virus corona garapan tim Sinovac terjadi perubahan saat diberikan ke manusia, termasuk menjadi kurang efektif.
Artikel Menarik Lainnya:
- Vaksin Corona dari Tiongkok Tiba di Tanah Air
- Peneliti Bongkar Rahasia Kualitas Tanaman Herbal di Indonesia
- Terlalu Banyak Konsumsi Daging Bikin Dunia Ikut Menderita, Kenapa?