Aspirin dan Kapsul Minyak Ikan Dapat Membantu Memerangi Depresi

- Kamis, 31 Oktober 2019 | 17:45 WIB
Ilustrasi obat-obatan (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi obat-obatan (Pexels/Pixabay)

Banyak orang yang menderita masalah kesehatan mental, tetapi tidak selalu mendapatkan akses bantuan. 

Dengan bantuan media sosial yang cukup membantu tentang informasi mengenai kesehatan mental dan infrastruktur perawatan kesehatan yang mulai tumbuh untuk menangani permasalahan kesehatan mental, tetapi masih banyak orang yang tidak mengetahui cara mengatasi masalah seperti kecemasan dan depresi. Belum lagi bagaimana beberapa obat seperti anti-depresi sulit ditemukan. 

Namun, kamu akan senang mengetahui mengenai ulasan penelitian baru yang menunjukkan bahwa beberapa obat, bebas kamu beli di apotek dan bisa benar-benar membantu memerangi gejala depresi, melansir dari Daily Mail

Penelitian ini dilakukan antara 26 studi yang berbeda, yang melibatkan lebih dari 1.600 orang yang menggunakan suplemen omega 3 seperti pil minyak ikan, atau obat anti-inflamasi lainnya seperti steroid atau antibiotik. 

Dan, hasil penelitian tersebut yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Huazhong di Tiongkok cukup luar biasa.

Menurut salah satu peneliti utama, 

"Hasil tinjauan sistematis ini menunjukkan bahwa agen anti-inflamasi memainkan peran antidepresan pada pasien dengan gangguan depresi mayor dan cukup aman." katanya

Dalam 26 studi terpisah yang ditinjau juga melihat bahwa pengobatan seperti modafinil, yang merupakan pil tidur, serta obat cystic fibrosis, menunjukkan bahwa mereka 79 persen lebih efektif dalam mengobati gejala depresi daripada plasebo yang diresepkan secara tradisional.

Temuan ini mendukung penelitian yang menyatakan bahwa obat anti-inflamasi dapat membantu menghalau perasaan putus asa dan ketidakbahagiaan, mengingat bagaimana orang yang menderita depresi cenderung memiliki tingkat bahan kimia yang lebih tinggi dalam darah mereka terkait dengan peradangan. 

Mereka yang menggunakan pil minyak ikan omega-3, antibiotik, dan obat anti inflamasi non-steroid (NSAID) seperti aspirin atau ibuprofen menunjukkan hasil terbaik.

Tetapi, para peneliti telah mengatakan bahwa obat-obatan ini tampaknya tidak memiliki perubahan besar pada wanita ketika tes dilakukan dalam studi khusus wanita, yang mungkin dikaitkan dengan kadar hormon yang berbeda.

Penelitian kali ini bisa jadi berita yang membahagiakan, tetapi kami berharap dengan informasi baru ini akan lebih banyak orang yang dapat memperoleh akses ke perawatan kesehatan mental yang mereka butuhkan dan dapat menuai manfaatnya. 

Artikel Menarik Lainnya: 

  •  

Editor: Administrator

Terkini

X