Awas! Kasus COVID-19 Makin 'Ngegas,' Pakar Ingatkan Kelompok Rentan Wajib Booster

- Rabu, 20 Juli 2022 | 08:38 WIB
Warga mendapat suntikan vaksin COVID-19 di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Warga mendapat suntikan vaksin COVID-19 di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Infeksi virus SARS-CoV-2 di Indonesia semakin mengganas. Bahkan berdasarkan catatan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, hingga Selasa (19/7/2022) jumlah pasien konfirmasi positif bertambah sebanyak 5.085. Sehingga, totalnya menjadi 6.143.431 kasus.

Sebagai antisipasi penularan, pemerintah pun telah mewajibkan vaksinasi penguat (booster). Vaksin dosis ketiga ini telah menjadi syarat perjalan dan syarat masuk ke tempat-tempat umum.

Adapun menurut Lead Co-Chair Global Health Security and COVID-19 Task Force T20 Indonesia Prof Hasbullah Thabrany vaksinasi booster sangat penting dan wajib dilakukan oleh orang-orang yang berisiko, termasuk anak-anak.

Pasalnya vaksin penyakit flu semacam COVID-19 biasanya tidak berlangsung seumur hidup, seperti kasus polio.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Subvarian COVID-19, Epidemiolog Dorong Vaksinasi Booster Digencarkan

Oleh karenanya diperlukan penyuntikan vaksin penguat pada periode-periode di mana antibodi yang dihasilkan dari vaksin di dalam tubuh sudah berkurang.

“Anak-anak sudah dapat divaksin karena vaksin sudah terbukti efektif,” ucap Hasbullah, seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (20/7/2022).

Lebih lanjut, Hasbullah menyebut ketika antibodi dalam periode tertentu berkurang, baik pada orang dewasa maupun anak-anak, maka muncul risiko terkena virus.

"Misalnya bisa timbul penyakit, bisa menjadi lebih parah bahkan bisa berujung dengan kematian tergantung pada tingkat daya tahan tubuh kita, termasuk juga pada anak dan bayi," jelasnya.

Dia juga menambahkan, sejauh anak dan bayi sudah memiliki vaksin dan vaksinnya efektif, maka booster diperlukan setelah efektivitas dari vaksin pertama dan kedua mengalami penurunan.

Sehingga dia menegaskan vaksin booster sangat penting khususnya untuk mencegah infeksi dan penyakit.

“Jadi, go booster!,” katanya.

Sebelumnya Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban memprediksi Indonesia sedang memasuki gelombang keempat penularan COVID-19. Hal ini, menurutnya berdasarkan pada kenaikan signifikan jumlah kasus COVID-19 harian belakangan ini.

Pihaknya mencatat kenaikan kasus harian yang cukup tinggi mulai 2 Juli lalu yakni 1.794 kasus dan terus mengalami dinamika dengan kecenderungan naik hingga saat ini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X