Konsumsi gula, garam dan lemak berlebih disertai gaya hidup tak sehat adalah salah satu pemicu obesitas dan penyakit tubuh lainnya.
Obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik yang mengarah pada penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes sehingga perlu dicegah sedini mungkin.
Kemenkes dan Badan POM RI mengimbau terkait pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak serta cermat membaca label gizi kemasan yang telah dimulai pada 2013.
Dalam siaran pers resminya, sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI, idealnya dalam sehari masyarakat dapat mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram (setara 4 sendok makan), garam tidak lebih dari 5 gram (setara 1 sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram (setara 5 sendok makan).
Baca juga: Konsumsi Yoghurt Rendah Lemak Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Fakta Atau Mitos?
"Diharapkan masyarakat untuk selalu cermat dalam membaca label kemasan dan menjadikannya sebagai kebiasaan, maka masyarakat akan lebih cerdas untuk memilah zat gizi apa yang harus dipenuhi dan yang harus dibatasi agar terhindar dari berbagai penyakit, salah satunya obesitas,” kata Meliza Suhartatik, STP, MKM, Pengawas Farmasi Makanan Ahli Muda.
Dalam rangka upaya promotif dan preventif dalam penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM), Badan POM juga melakukan kampanye agar konsumen memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan gizinya.
Baca juga: Amankah Obat Penurun Tekanan Darah Tinggi untuk Ginjal? Ini Penjelasan Dokter
"Salah satu cara untuk memudahkan masyarakat memilih pangan yang lebih sehat adalah dengan mencantumkan keterangan Logo “Pilihan Lebih Sehat” pada pangan olahan yang memenuhi kriteria kandungan gula, garam, lemak dan/atau zat gizi lainnya,” jelas Meliza.
Maka dari itu, kamu diharapankan untuk dapat bijak memilih produk dengan Logo “Pilihan Lebih Sehat” dan mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar, mulai dari gula, garam, dan lemak.
Yuk mulai hidup sehat!
Artikel Menarik Lainnya:
