Soal Wacana Vaksin Dosis 4, Satgas IDI: Booster yang Pertama Saja Belum Capai Target

- Sabtu, 23 Juli 2022 | 14:36 WIB
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis penguat (booster) kepada warga di kawasan IRTI Monas, Jakarta (ANTARA FOTO/Agha Yuninda)
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis penguat (booster) kepada warga di kawasan IRTI Monas, Jakarta (ANTARA FOTO/Agha Yuninda)

Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menanggapi wacana vaksin dosis empat. Menurut Ketua Satgas IDI Prof Zubairi Djoerban, pemerintah lebih baik memprioritaskan vaksinasi dosis ketiga karena belum mencapai target.

"Booster yang pertama saja masih belum sampai target-nya. Jadi (lebih baik) itu dulu prioritas-nya. Dari data-data, memang kita masih kurang (pencapaian vaksinasi dosis ketiga) jadi harus secepatnya," ucap Prof Zubairi, seperti yang dikutip dari ANTARA, Sabtu (23/7/2022).

Dia menilai dari sisi kebutuhan nasional, ada urgensi tercapainya target vaksinasi booster pertama (dosis ketiga) sehingga seharusnya pemerintah mengutamakan pencapaian tersebut.

"Dalam hal perlindungan untuk rakyat, tentu saya setuju prioritas booster yang pertama. Booster kedua, nanti dulu lah dari sisi program nasional," sambungnya.

Lebih lanjut, dia mengungkap Satgas IDI mencatat vaksinasi dosis ketiga banyak membantu mencegah kondisi gawat bila seseorang terinfeksi COVID-19.

"Booster yang pertama juga banyak menolong," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut pemerintah sedang merencanakan vaksinasi booster kedua atau vaksinasi dosis keempat COVID-19 di masa mendatang.

Wacana tersebut merupakan rekomendasi dari para ahli sebagai upaya mencegah infeksi COVID-19 sebab pandemi diperkirakan masih dan akan terus berlangsung.

Kemenkes menunggu arahan dari Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Baca juga: Siap-Siap! Pemerintah Mulai Pertimbangkan Vaksin Dosis 4, Kemenkes: Pandemi Masih Panjang

Di mana ITAGI sebenarnya belum merekomendasikan program vaksinasi dosis empat kepada masyarakat umum sebab cakupan vaksin primer dan dosis penguat (booster) yang belum terpenuhi.

"ITAGI belum merekomendasikan vaksinasi dosis keempat. Cakupan dosis pertama sudah bagus 90-an persen, dosis kedua agak rendah meskipun sudah lumayan juga, sudah 81 persen," kata Ketua ITAGI Sri Rezeki Hadinegoro.

Namun dia mengaku hingga saat ini ITAGI belum diminta tanggapan oleh Kementerian Kesehatan RI perihal dosis keempat atau booster kedua untuk masyarakat umum.

"Sebetulnya secara resmi belum ditanyakan kepada kami. Kalau ngobrol-ngobrol iya," ujarnya.
 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X