Apa itu Hipotermia? Kenali Gejala dan Penyebabnya!

- Rabu, 29 Juli 2020 | 07:00 WIB
Ilustrasi kedinginan (photo/Unsplash/Spencer Backman)
Ilustrasi kedinginan (photo/Unsplash/Spencer Backman)

Hipotermia adalah keadaan darurat medis yang terjadi ketika tubuh kamu kehilangan panas lebih cepat daripada menghasilkan panas dan menyebabkan suhu tubuh sangat rendah.

Suhu tubuh normal seseorang sekitar 98,6 F (37 C). Hipotermia terjadi saat suhu tubuh kamu turun di bawah 95 F (35 C).

Ketika suhu tubuh kamu turun, jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal. Jika tidak diobati, hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung, sistem pernapasan dan akhirnya mati.

Hipotermia sering disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau berendam dalam air dingin. Perawatan utama kondisi hipotermia adalah metode untuk menghangatkan tubuh kembali ke suhu normal.

Gejala-gejala Hipotermia

-
Ilustrasi kedinginan (Freepik)

Hal pertama yang akan terlihat adalah badan yang menggigil, karena itu adalah pertahanan otomatis tubuh kamu terhadap suhu dingin (upaya menghangatkan diri).

Tanda dan gejala-gejala hipotermia seperti:

  • Gemetaran
  • Bicara cadel atau bergumam
  • Napas lambat dan dangkal
  • Denyut nadi lemah
  • Kecanggungan atau kurangnya koordinasi
  • Mengantuk atau energi yang sangat rendah
  • Kebingungan atau kehilangan ingatan
  • Hilang kesadaran
  • Ruam kemerahan hingga kulit kering dan dingin

Seseorang dengan hipotermia biasanya tidak menyadari kondisi yang ia alami karena gejalanya sering dimulai secara bertahap. Pemikiran yang membingungkan terkait hipotermia juga dapat menghilangkan kesadaran diri.

Penyebab Hipotermia

-
Ilustrasi cuaca dingin (photo/Unsplash/Willian Justen de Vasconcellos)

Hipotermia terjadi ketika tubuh kamu kehilangan panas lebih cepat daripada yang dihasilkannya. Penyebab hipotermia yang paling umum adalah paparan kondisi cuaca dingin atau air dingin.

Kontak yang terlalu lama di lingkungan yang lebih dingin daripada tubuh kamu juga dapat menyebabkan hipotermia. Pastikan kamu menggunakan pakaian yang benar agar bisa mengendalikan kondisinya.

Kondisi spesifik yang menyebabkan hipotermia meliputi:

  • Mengenakan pakaian yang tidak cukup hangat terhadap kondisi cuaca.
  • Tinggal terlalu lama dalam cuaca dingin.
  • Tidak bisa keluar dari pakaian basah atau pindah ke lokasi yang hangat dan kering.
  • Jatuh ke air, seperti dalam kecelakaan perahu.
  • Tinggal di rumah yang terlalu dingin, baik karena pemanas yang buruk atau terlalu banyak pendingin ruangan.
     

Bagaimana Tubuh Kamu Kehilangan Panas?

-
Ilustrasi musim dingin (photo/Unsplash/Matt Gross)

Berikut mekanisme kehilangan panas tubuh kamu yaitu:

  • Panas yang terpancar: Sebagian besar orang kehilangan panas disebabkan oleh panas yang terpancar dari permukaan tubuh kamu tidak terlindungi.
  • Kontak langsung: Jika kamu bersentuhan langsung dengan sesuatu yang sangat dingin, seperti air dingin atau tanah yang dingin, panas akan terhindar dari tubuh kamu. Karena air sangat baik dalam mentransfer panas dari tubuh kamu, panas tubuh akan hilang lebih cepat dalam air dingin daripada di udara dingin. Demikian pula, kehilangan panas dari tubuh kamu jauh lebih cepat jika pakaian kamu basah, seperti kamu terjebak dalam hujan.
  • Angin: Angin menghilangkan panas tubuh dengan membawa lapisan tipis udara hangat di permukaan kulit kamu. Faktor angin yang dingin berperan dalam menyebabkan kehilangan panas.
     

Faktor Risiko Hipotermia

-
Ilustrasi orang tua (photo/Pexels/Matthias Zomer)

Faktor risiko hipotermia meliputi:

  • Kelelahan: Toleransi tubuh kamu terhadap dingin akan berkurang ketika kamu lelah.
  • Usia yang lebih tua: Kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan merasakan dingin dapat berkurang seiring bertambahnya usia.
  • Usia yang sangat muda: Anak-anak kehilangan panas lebih cepat daripada orang dewasa. 
  • Masalah mental: Orang-orang dengan penyakit mental, demensia, atau kondisi lain yang mengganggu penilaian seperti tidak berpakaian sesuai cuaca atau memahami risiko cuaca dingin.
  • Alkohol dan penggunaan narkoba: Alkohol dapat membuat tubuh kamu terasa hangat di dalam, tetapi hal itu menyebabkan pembuluh darah kamu mengembang, menghasilkan kehilangan panas yang lebih cepat dari permukaan kulit kamu. Respons menggigil alami tubuh berkurang pada orang yang telah minum alkohol.
  • Kondisi medis tertentu: Beberapa gangguan kesehatan mempengaruhi kemampuan tubuh kamu untuk mengatur suhu tubuh. Contohnya seperti tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), gizi buruk atau anoreksi nervosa, diabetes, stroke, artritis parah, penyakit Parkinson, trauma, dan cedera tulang belakang.
  • Obat-obatan: Beberapa obat dapat mengubah kemampuan tubuh untuk mengatur suhunya. Contohnya seperti obat antidepresan tertentu, antipsikotik, obat pereda nyeri narkotika dan obat penenang.
     

Komplikasi Hipotermia

-
Ilustrasi pembekuan (photo/Unsplash/Victoria Wendish)

Orang yang menderita hipotermia karena terpapar cuaca dingin atau air dingin juga rentan terhadap cedera terkait dingin lainnya, termasuk:

  • Pembekuan jaringan tubuh (radang dingin)
  • Kerusakan dan kematian jaringan akibat gangguan aliran darah (gangren)
     

Pencegahan Hipotermia

-
Ilustrasi pakaian dingin (photo/Unsplash/Roxane Clediere)

Untuk mencegah diri kamu terkena hipotermia, kamu bisa mengikuti tips di bawah ini:

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X