Waspada! Ilmuwan Temukan Omicron Versi Terbaru, Apakah Lebih Berbahaya?

- Selasa, 25 Januari 2022 | 20:45 WIB
Ilustrasu varian Omicron (Pixabay/Franckreporter)
Ilustrasu varian Omicron (Pixabay/Franckreporter)

Baru-baru ini, para ilmuwan mengungkap telah menemukan Omicron versi terbaru. Virus itu disebut dengan 'Omicron little brother' dengan kode BA.2. Dinamai demikian karena merupakan sub-varian Omicron.

Omicron versi terbaru ini juga sudah menginfeksi beberapa negara, seperti India, Denmark, dan Swedia. Bahkan, belum lama ini Perancis melaporkan kasus pertama Omicron versi terbaru itu.

"Varian BA.2 ditemukan di Perancis dan pertama kali diumumkan pada 20 Januari 2022," bunyi laporan Menteri Kesehatan Perancis, Olivier Véran, seperti yang dikutip Indozone dari France 24, Selasa (25/1/2022).

Beruntung menurut Véran, Omicron varian terbaru itu tidak memberikan dampak yang terlalu berarti. Namun tetap saja, temuan kasus BA.2 itu harus di dalami sehingga saat ini sedang diteliti lebih lanjut oleh para ilmuwan.

Baca juga: Hari Gizi Nasional 2022 Angkat Tema Stunting, Begini Cara Cegah Kurang Gizi pada Anak

Berdasarkan laporan, BA.2 sendiri pertama kali diidentifikasi di India dan Afrika Selatan pada akhir Desember 2021. Ini adalah sub-varian Omicron (BA.1). Omicron sendiri lahir dari mutasi varian Delta.

BA.2 diketahui memiliki 20 mutasi, dengan setengahnya ada pada protein lonjakan, itu adalah protein yang berinteraksi dengan sel manusia dan merupakan kunci masuknya virus ke tubuh.

Lantas apakah BA.2 lebih berbahayanya dengan Omicron?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada kenyataannya tidak membedakan Omicron dengan BA.2. Artinya, ada kemungkinan BA.2 juga dikategorikan sebagai variant of concern (VOC).

Di sisi lain, Menkes Perancis turut menegaskan berdasarkan data yang terkumpul, BA.2 ini sifatnya tidak jauh berbeda dengan Omicron.

Soal apakah sub-variant ini resisten terhadap vaksin, penelitian sedang dikerjakan. Begitupun soal apakah sub-varian ini lebih berbahaya  varian-varian sebelumnya, belum ada yang bisa memastikan. 

"Pengamatan awal dari data India dan Denmark menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat keparahan antara BA.2 dengan Omicron. Data akan lebih solid dalam beberapa minggu mendatang," pungkas ahli Virologi Tom Peacock dari Imperial College London.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X