Semua orang berisiko terkena demam berdarah tanpa memandang umur, di mana mereka tinggal dan seperti apa gaya hidupnya.
Gejala demam berdarah bisa berupa sakit kepala disertai demam, mual muntah, nyeri perut, nyeri belakang mata, nyeri pada otot dan sendi. Kasus demam berdarah yang berat dapat mengakibatkan komplikasi yang fatal hingga mengancam jiwa.
"Anak-anak memiliki gejala demam berdarah yang serupa dengan orang dewasa. Oleh karena itu, pemberian vaksinasi demam berdarah menjadi bagian yang dibutuhkan untuk pencegahan demam berdarah yang komprehensif," kata Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak dalam diskusi Takeda bersama Kemenkes di Jakarta, Minggu (5/2/2023).
Menurutnya vaksinasi akan membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk membentuk antibodi yang berfungsi untuk melawan virus penyebab demam berdarah.
Baca juga: Harus Jaga Atta Halilintar di RS Gegara Kena DBD, Aurel Titipkan Ameena: Hatiku Hancur
Pemberian vaksinasi pada anak merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk mengurangi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di Indonesia.
Sehingga, dengan adanya vaksin demam berdarah ini diharapkan mampu mengurangi risiko seorang anak sakit demam berdarah dan mengurangi risiko rawat inap serta demam berdarah berat.
Prof. Hartono Gunardi mengatakan usia anak 5-12 tahun merupakan kelompok paling beresiko terkena demam berdarah.
"Jumlah anak-anak yang terkena bahkan meninggal dunia akibat demam berdarah masih tinggi. Ini tentunya merupakan tanggung jawab kita bersama untuk berupaya menurunkan kejadian demam berdarah di Indonesia," katanya.
Langkah untuk pencegahan demam berdarah diantaranya menjaga kebersihan lingkungan sekitar (3M plus: Menguras, Menutup, Mendaur ulang, menggunakan larvasida, obat anti nyamuk, pelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dll) mengenali tanda bahaya infeksi demam berdarah dan melakukan langkah pencegahan sedini mungkin dengan menghindari gigitan nyamuk serta mengikutsertakan anak-anak (usia 6 tahun ke atas) untuk mendapatkan imunisasi.
Baca juga: Cegah Anak Kena Demam Bardarah, Dokter Sarankan Segera Lakukan Vaksinasi
Lebih lanjut, fokus dari vaksinasi demam berdarah itu sendiri tidak hanya untuk anak-anak melainkan juga orang dewasa.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, proporsi penderita demam berdarah pada tiga tahun terakhir paling tinggi berada pada golongan umur 15 – 44 tahun, oleh karena itu pencegahan yang komprehensif dibutuhkan untuk dapat menurunkan risiko infeksi demam berdarah pada semua kelompok umur.