Survei: Akibat Lockdown Covid-19, 50 Persen Populasi Remaja Mengalami Depresi

- Jumat, 14 Agustus 2020 | 12:40 WIB
Ilustrasi depresi (Pexels/Anna Shvets)
Ilustrasi depresi (Pexels/Anna Shvets)

Lebih kurang delapan bulan terakhir virus corona membuat kehidupan kita berubah drastis. Penggunaan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan menjadi kewajiban.

Beberapa bulan terakhir kita juga harus berdiam diri di rumah. Namun berdasarkan penelusuran google kesehatan mental melonjak dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara lansia merasa paling kesepian saat lockdown. Tak hanya itu saja lockdown juga mempengaruhi bagi milenial dan Gen Z, menurut sebuah studi baru, seperti yang dilansir dari Times of India.

Menurut survei kesehatan global baru-baru ini yang dilakukan oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), 1 dari 2 anak muda rentan mengalami gejala kecemasan dan depresi lebih dari 17% akibat dampak Covid-19.

Survei tersebut dipublikasikan dalam jurnal berjudul, 'Youth and Covid-19: impact on job, education, rights and mental well-being'.

Survei tersebut melibatkan individu yang berusia antara 18-29 tahun, yang diminta untuk berbicara tentang sejumlah faktor seperti pekerjaan, pendidikan, kesehatan mental, dan kesejahteraan sosial.

Lebih dari 12.000 tanggapan diterima dari 112 negara, dengan sebagian besar berasal dari kaum muda terpelajar dan mereka yang memiliki akses internet.

Bagi pelajar pergeseran sarana pendidikan dan ketidakpastian membuat mereka rentan mengalami kecemasan. Sementara mereka yang berusia 20-an dan 30-an, pekerjaan yang berhenti dan kerugian menambah masalah kekhawatiran.

Dalam survei tersebut hampir 50 persen siswa yang lebih muda mengatakan bahwa mereka takut pandemi akan menunda pendidikan mereka dan setidaknya 9% mengatakan mereka takut 'gagal' dalam ujian mereka, yang membuat mereka mengalami tekanan mental.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X