Mengenal Afasia, Penyakit yang Bikin Bruce Willis Pensiun dari Dunia Akting

- Kamis, 31 Maret 2022 | 11:55 WIB
Bruce Willis yang pensiun dari dunia akting (Instagram/dobledebruce)
Bruce Willis yang pensiun dari dunia akting (Instagram/dobledebruce)

Aktor legendaris, Bruce Willis memutuskan mundur dari dunia akting karena masalah kesehatan yang memengaruhi kemampuan kognitifnya. Pria 67 tahun itu memutuskan pensiun setelah berkarier dan menjadi anak emas Hollywood sejak dekade '80-an.

Keputusan itu disampaikan oleh pihak keluarga lewat unggahan di akun Instagram putri Bruce Willis, Rumer, pada Rabu (30/3) waktu Amerika Serikat.

"Kepada pendukung luar biasa Bruce Willis, sebagai sebuah keluarga kami ingin berbagai soal Bruce yang kita cintai mengalami sejumlah masalah kesehatan dan baru-baru ini didiagnosis dengan aphasia, yang berdampak pada kemampuan kognitif dirinya," kata Rumer Willis.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Rumer Willis (@rumerwillis)

Diketahui penyakit afasia yang diidap Bruce Willis memengaruhi kemampuannya dalam berkomunikasi. Afasia memang suatu kondisi yang membuat seseorang kehilangan kemampuan untuk berbicara, menulis, atau mengenali subjek.

Namun seperti apakah sebenarnya penyakit afasia ini?

Mengutip dari Mayo Clinic, afasia merupakan gangguan kesehatan yang biasanya terjadi tiba-tiba setelah stroke atau cedera kepala. Afasia juga dapat terjadi secara bertahap dari tumor otak yang tumbuh lambat atau penyakit yang menyebabkan kerusakan permanen dan progresif.

Penyebab afasia

Melansir WebMD, salah satu penyebab kerusakan otak yang paling sering memicu afasia adalah stroke. Saat mengalami stroke, tidak adanya aliran darah ke otak menyebabkan kematian sel otak atau kerusakan di bagian otak yang berfungsi memproses bahasa. Sekitar 25–40% penderita stroke akan menderita afasia.

Kerusakan otak akibat cedera kepala, tumor otak, atau ensefalitis juga dapat menyebabkan afasia. Pada kasus-kasus ini, biasanya afasia akan  disertai dengan gangguan lain, seperti gangguan daya ingat dan gangguan kesadaran.

Selain itu, afasia dapat terjadi akibat penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi sel-sel otak, misalnya demensia dan penyakit Parkinson. Pada kondisi ini, afasia akan berkembang secara bertahap seiring dengan perkembangan penyakit.

Gejala afasia

Gejala afasia dapat berbeda-beda, tergantung pada bagian otak yang rusak, serta tingkat kerusakan yang terjadi. Berdasarkan gejala yang muncul, afasia dapat dibagi menjadi lima jenis.

Namun menurut National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), ada dua jenis afasia yaitu yang lancar dan tidak lancar.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X