Tertawa Tanpa Sebab Seperti Joker, Hati-hati dengan Penyakit Ini!

- Selasa, 8 Oktober 2019 | 11:52 WIB
Ilustrasi. (Pexels/Gratisography)
Ilustrasi. (Pexels/Gratisography)

Sudah nonton film 'Joker'? Buat yang sudah, pasti kalian tahu karakter Villain yang sering tertawa tanpa sebab ini. Dalam keadaan sedih, cemas, ataupun marah Joker tidak bisa menahan tawa.

Kondisi kejiwaan Joker ini disebut dengan Pseudobulbar Affect (PBA) yang merupakan istilah penyakit mental terkait gangguan emosi.

PBA disebut juga sebagai Pathological Laughter Crying (PLC). Kondisi tersebut membuat penderitanya tidak dapat merasakan dan juga mengontrol emosi sesuai dengan situasi yang dihadapinya.

Tidak hanya tertawa, pengidap gangguan ini juga dapat menangis tiba-tiba, tanpa sebab, dan pada waktu yang tidak seharusnya. Hal tersebut muncul disebabkan gangguan pada otak yang membuat respons pengidapnya terhadap sesuatu akan berlebihan atau bahkan tak tepat sama sekali.

Apa Penyebabnya?

Para ilmuwan percaya, PBA diakibatkan oleh kerusakan pada korteks prefrontal yaitu area otak yang membantu mengendalikan emosi. Perubahan zat kimia otak yang terkait dengan depresi dan suasana hati juga bisa berperan.

PBA berbeda dengan gejala depresi atau gangguan bipolar. Gangguan PBA tidak dapat disembuhkan, tetapi perawatan dapat membantu orang yang mengidap penyakit ini.

Di Indonesia, gangguan PBA merupakan penyakit langka, dengan kurang dari 150 ribu kasus per tahun. Sementara di Amerika Serikat jumlah penderitanya mencapai 1 juta orang.

Pengobatan PBA?

Pada tahun 2010, Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyetujui dekstrometorfan/kuinidin (nuedexta), terapi obat pertama untuk pengidap PBA.

Dalam penelitiannya, obat ini mampu membantu mengendalikan seseorang yang sering menangis dan tertawa tidak terkendali karena memiliki PBA.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X