Seorang aktivis asal China bernama Wei Jingsheng mengatakan bahwa telah memberikan peringatan kepada badan intelijen AS terkait wabah baru sebelum pandemi.
Jadi Wei Jingsheng ini diketahui telah memberitahu terlebih dahulu kepada badan intelijen Amerika Serikat terkait akan hadirnya wabah baru yang mana enam minggu sebelum China melapor hadirnya COVID-19 di Wuhan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO. Tepatnya, pada November 2019.
Jingsheng mengaku bahwa dirinya telah mendengar tentang virus misterius tersebut selama Pertandingan Militer Dunia di Wuhan, sebelum virus Corona mewabah.
Ketika mendengar informasi 'rahasia' tersebut, ia langsung melaporkannya kepada seorang politisi, mantan orang dalam Partai Komunis Tiongkok, yang memiliki hubungan dengan Presiden AS saat itu, Donald Trump.
Namun sayang, informasi tersebut malah tak ditanggapi secara serius. Padahal Jingsheng sendiri mengaku sangat serius dengan wabah virus tersebut. Malahan politisi tersebut mengatakan bahwa jika virus Corona mewabah, maka penyebarannya tak mungkin disembunyikan oleh pemerintah.
"Saya merasa mereka tidak terlalu khawatir seperti saya, jadi saya mencoba cara paling baik untuk memberikan informasi secara rinci. Mereka mungkin tidak percaya ada pemerintah suatu negara yang akan melakukan hal seperti itu (menutup-nutupi temuan virus)," ujar Jingsheng, dikutip dari Mirror News, Jumat (17/9/2021).
"Jadi saya terus-menerus mengulangi penjelasan saya sebagai upaya untuk mencoba membujuk mereka," lanjutnya.
Andai saja saat itu ditanggapi dengan serius, pasti WHO tak terlambat untuk menyatakan bahwa virus Corona menjadi virus dengan status pandemi. Seperti yang diketahui bahwa WHO menyatakan COVID-19 sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 30 Januari 2020. Kemudian pada 11 Maret 2020, WHO baru menyatakan COVID-19 sebagai pandemi.
