Bahaya Omicron Kalau Kawin dengan Delta di Dalam Tubuh, Ini Cara Mencegahnya

- Sabtu, 5 Februari 2022 | 10:15 WIB
Ilustrasi virus COVID-19 varian Omicron dan Delta. (theemergencycenter/harvard.edu)
Ilustrasi virus COVID-19 varian Omicron dan Delta. (theemergencycenter/harvard.edu)

Varian virus corona (SARS-CoV-2) semakin ke sini semakin bermacam-macam. Bahkan kabar teranyar, antara sesama varian itu bisa "kawin" alias berkombinasi membentuk rekombinan varian baru.

Contohnya adalah varian Omicron dengan varian Delta. Dua jenis varian ini ternyata bisa "kawin" alias berkombinasi di dalam tubuh orang terjangkit.

Untuk mencegah hal itu, ahli epidemiologi dari Universitas Airlangga Windhu Purnomo menganjurkan siapa pun agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

"Jadi prokes tetap nomor satu untuk mencegah tertular atau menulari orang lain, dan mencegah terjadinya mutasi baru," kata Windhu dalam dialog bertema "Disiplin Masker dan Vaksinasi Cegah Omicron" pada Desember 2021 lalu, dikutip dari Antara pada Sabtu (5/2/2022).

Menurut Windhu, kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan dapat mencegah virus corona menular serta bermutasi dan memunculkan varian virus yang baru maupun kombinasi antarvarian.

"Kalau kita tidak ingin terjadi mutasi baru maka prokes (dijalankan). Kita mencegah jangan sampai ada penularan. Selama masih ada penularan maka risiko mutasi akan muncul," katanya.

Windhu juga mengingatkan pentingnya vaksinasi COVID-19 untuk mencegah terjadinya mutasi virus corona dan munculnya varian baru virus penyebab COVID-19.

"Yang baru satu dosis, lengkapi sampai dua dosis," katanya.

Terjangkit Omicron dan Delta Sekaligus?

Lantas, apakah bisa seseorang terjangkit varian Omicron dan Delta sekaligus?

Dikutip dari Antara, meskipun tidak umum, setidaknya ada beberapa kasus terdokumentasi dari pasien yang memiliki dua jenis COVID-19 sekaligus.

Sebuah makalah ilmiah yang dipresentasikan pada European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases pada musim panas lalu menguraikan kisah seorang wanita berusia 90 tahun di Belgia yang terkena COVID-19 varian Alfa dan Beta.

Pasien tersebut, seperti dikutip dari Health, dirawat di rumah sakit dan meninggal lima hari setelah diagnosis.

Sementara itu, sebuah makalah dalam jurnal Virus Research pada April 2021 mengidentifikasi dua pasien berusia 30-an di Brasil yang terinfeksi pada November 2020 dengan varian P.2 dan Gamma.

Kedua pasien mengalami gejala ringan, termasuk batuk kering, sakit tenggorokan dan sakit kepala. Meskipun belum ada laporan tentang koinfeksi dengan varian Delta dan Omicron, dokter mengatakan kondisi itu bisa terjadi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X